Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerjaan Struktur Bawah Tanah MRT Jakarta Sudah 68 Persen

Kompas.com - 27/07/2016, 16:36 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sejak dikerjakan pada 2014 lalu, proyek pengerjaan mass rapid transit (MRT) fase I Bundaran Hotel Indonesia - Lebak Bulus sampai kini masih terus dilakukan. Perinciannya, pekerjaan struktur layang mencapai 33,81 persen dan struktur bawah tanah sudah mencapai 68,02 persen.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan pengerjaan struktur layang lebih lambat dari yang di bawah tanah dikarenakan kesulitan pembebasan lahan.

"Yang di atas masih tergantung lahan yang belum dibebaskan," ujar Dono di kantornya, Rabu (27/7/2016).

Koridor jalur layang (Lebak Bulus - Sisingamangaraja) saat ini tengah dikerjakan konstruksi area depo MRT di Lebak Bulus, pemasangan box girder (gelagar), serta pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom stasiun layang.

Tiap kolom dihubungkan oleh span (bentang) sepanjang 40 meter yang kini sudah terpasang 15 span di Jalan Fatmawati dan 5 span di eks Lahan Polri di Lebak Bulus. Adapun untuk konstruksi bawah tanah yang pengerjaannya lebih cepat, empat bor diturunkan untuk membuka tunnel (terowongan) dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI sepanjang kurang lebih enam kilometer.

Untuk membobol terowongan dari selatan atau Bundaran Senayan ke arah utara atau Setiabudi, kontraktor Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi Manggala Pratama, menurunkan dua bor yaitu Antareja dan Antareja II sejak akhir 2015 lalu.

Kedua bor ukuran besar itu kini sudah sampai Stasiun Istora dengan total panjang tunnel 2289 meter. Sedangkan untuk ruas dari arah utara di Bundaran HI menuju selatan atau Setiabudi, Sumitomo Mitsui dan Hutama Karya menggunakan dua bor, Mustikabumi I dan Mustikabumi II yang kini telah menyelesaikan 1123.5 meter dan telah sampai di Stasiun Dukuh Atas.

"Target kami untuk tunneling, akhir tahun ini bisa selesai," kata Dono.

Fase I MRT ini nantinya akan menghasilkan 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. Stasiun layang yaitu Lebak Bulus (depo), Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan enam stasiun bawah tanah yaitu Bundaran Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

Kompas TV Pembangunan Terowongan Jalur MRT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com