Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap Bisa Dikatakan Berhasil jika Orang Beralih ke Angkutan Umum

Kompas.com - 09/08/2016, 16:03 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Ellen Tangkudung, menilai uji coba ganjil-genap berhasil menurunkan kepadatan lalu lintas di jalan protokol. Dia menyebut masyarakat sudah mulai menyadari adanya penerapan ganjil-genap tersebut.

"Saya sendiri belum dapat angka-angkanya (jumlah penurunan kendaraan). Tetapi dari pengamatan, berhasil dalam hal uji coba, belum penerapan hukum. Artinya, orang sudah mulai melihat ganjil sama genap," ujar Ellen di Kantor DTKJ, Gedung Dinas Perumahan DKI, Jalan Jatibaru, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2016).

Meski begitu, Ellen menyebut keberhasilan itu harus dibarengi dengan peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan transportasi umum. Sehingga, penurunan jumlah kendaraan pribadi tidak hanya terjadi di jalan protokol, tetapi juga ruas jalan lain.

"Tetapi keberhasilan itu menurut saya harus ditunjukan juga dengan orang yang shifting, beralih ke angkutan umum. 'Karena adanya ganjil genap, saya jadi sulit, saya menggunakan busway untuk hari-hari yang mobil saya enggak bisa masuk' misalnya," kata dia.

Ellen mengatakan, ada tiga hal yang harus dilihat dalam evaluasi uji coba penerapan ganjil-genap. Yang pertama yakni waktu perjalanan, apakah lebih cepat sampai ke tempat tujuan atau tidak.

"Yang kedua, volumenya menurun, banyaknya kendaraan yang lewat itu menurun," ucap Ellen.

Kemudian, yang ketiga yakni peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum karena adanya penerapan ganjil-genap tersebut.

"Karena kalau tidak seperti itu, sama aja tetap macet, tetep menggunakan kendaraan pribadi tapi keliling-keliling ke yang lain. Harusnya orang shifting menggunakan angkutan umum, baru itu bisa dievaluasi sebagai keberhasilan ganjil genap," paparnya. (Baca: Belum Ditilang Jadi Alasan Pengendara Langgar Jalur Ganjil Genap)

Selain itu, Ellen menyatakan efektivitas ganjil-genap baru dapat dilihat setelah kebijakan tersebut diterapkan. Sebab, pada uji coba saat itu, belum ada penegakan hukum atau sanksi yang diberikan terhadap pengemudi yang melanggar.

"Hasil uji coba ini harus dievaluasi. Efektifnya nanti kalau sudah dilaksanakan. Yang efektif itu kalau memang orang beralih menggunakan angkutan umum. Kalau tidak, ya di jalan-jalan lain akan macet juga," tutur Ellen.

Kompas TV Ini Sanksi jika Melanggar Ganjil Genap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com