Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Reklamasi Tak Tahu soal Pengerukan Pasir Laut di Banten

Kompas.com - 18/08/2016, 19:39 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum dari pengembang reklamasi Pulau F dan I, Aryanto Harun, mengaku pihaknya tidak tahu tentang pengerukan pasir di Kabupaten Serang, Provinsi Banten yang dikeluhkan warga di sana.

Sejumlah petambak yang jadi saksi pada sidang gugatan soal reklamasi Teluk Jakarta menyebutkan adanya  pengerukan pasir sejak 2003-2016 di Serang yang diduga digunakan untuk keperluan reklamasi di Teluk Jakarta.

"Jadi kami itu juga enggak tau itu perusahaan siapa, yang ngambil di mana itu kami enggak tahu. Sepengki aja kami belum ngambil karena kami juga belum bangun," kata Aryanto seusai sidang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (18/8/2016).

Aryanto mengatakan, pihaknya memang membutuhkan pasir untuk pembangunan pulau reklamasi. Namun hingga kini pihaknya belum melakukan kerja sama dengan perusahaan pengeruk pasir laut.

"Kalau nanti jadi dibangun pasti ada kerja sama. Tetapi persoalannya ngambil dari mana, perusahaannya siapa itu kami juga belum sampai ke arah situ," ujar Aryanto.

Menurut dia, pasir laut yang dikeruk itu bisa saja tidak terkait dengan reklamasi.

"Artinya pasir tersebut bukan hanya digunakan untuk masalah reklamasi, bisa jadi untuk kepentingan lain," kata Aryanto.

Sebab, reklamasi tak hanya Jakarta, di Banten juga ada pembangunan dua pulau reklamasi yakni di Dadap dan Bojonegara.

"Bisa jadi ke arah sana juga. Bisa jadi untuk kepentingan lain. Jadi belum terungkaplah secara fakta," ujar Aryanto.

Nelayan dan petambak ikan di Serang sebelumnya mengaku mengalami kerugian akibat pengerukan pasir laut selama bertahun-tahun di wilayah mereka. Pengerukan itu dituding telah membuat proses abrasi pantai di tempat para petambak melaju begitu cepat. Seorang petani tambak mengaku telah kehilangan 10 hektar lahan dalam beberapa tahun terakhir  karena abrasi.

Mereka mengatakan, pasir yang dikeruk dari Banten tersebut diduga digunakan untuk proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com