Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang dan Pemprov DKI Bantah Tak Sosialisasikan Reklamasi Pulau F, I dan K

Kompas.com - 11/08/2016, 18:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan Teluk Jakarta dalam kesaksian di sidang kasus gugatan reklamasi pulau F, I, dan K menyebutkan tidak mendapat sosialiasi terkait rencana reklamasi pulau-pulau itu.

Namun hal itu dibantah pihak pengembang dan Pemprov DKI Jakarta. Kuasa hukum dari pihak pulau F dan I, Aryanto Harun mengklaim, kliennya sudah melakukan sosialisasi terkait rencana reklamasi tersebut.

"Ada sosialisasi. Sudah lama. Kan kita tahu proyek reklamasi ini kan bukan barang baru, regulasinya sudah sejak tahun 1987 dan Keppresnya itu sudah keluar sejak 1995. Pasti sudah disosialisssikan. Itu kan kordinasi dengan kelurahan dan kecamatan," kata Aryanto setelah sidang di PTUN Jakarta, di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (11/8/2016).

Sosialisasi sudah termasuk pembahasan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal). Namun ia mengakui, untuk pembahasan Amdal yang diundang hanya perwakilan warga.

"Untuk pembahasan Amdal memang tidak semua dilibatkan, hanya perwakilannya warga saja yang ditunjuk. Dan sebelum Amdal, itu ada undangan konsultasi publik dengan warga," ujar Aryanto.

Kuasa Hukum Pemprov DKI dari Biro Hukum Pemprov DKI Haratua Purba juga mengamini hal tersebut. Sosialisasi menurutnya dilakukan bersama perwakilan warga melalui organisasi kemasyarakatan. Pihaknya tidak mungkin mengundang satu persatu ribuan warga di Teluk Jakarta.

"Waktu sosialisasi, unsur pimpinan warga yang kami undang. Walhi pun yang notabene sekarang menggugat itu ikut. NGO yang membawahi masyarakat itu kami undang," ujar Haratua.

Kuasa hukum para nelayan dari LBH Jakarta, Tigor Hutapea mengatakan, Walhi memang ikut diundang dalam sosialisasi.

"Namun Walhi menolak (reklamasi)," kata Tigor.

Nelayan yang bersaksi dalam sidang hari ini, Dahwani (46), mengatakan tidak pernah mendapat sosialisasi soal rencana pembangunan pulau F, I, dan K dari pihak manapun.

"Tidak sama sekali, tidak pernah," kata Dahwani.

Ia menyatakan tidak pernah diundang dalam pembahasan atau pertemuan untuk sosialisasi pembangunan ketiga pulau reklamasi tersebut. Namun, ia tahu sudah mulai ada aktivitas pembuatan pulau, selain Pulau G.

"Kalau namanya nelayan enggak pernah nonton berita. Yang saya tahu ada pengerukan pulau. Cuma saya tidak tau itu namanya pulau apa," ujar Dahwani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com