Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Diputus Pacar karena Tak Punya Sepeda Motor, Dua Remaja Nekat Mencuri

Kompas.com - 22/08/2016, 16:47 WIB

JAKARTA - FKH (16) dan FAP (16) tertunduk malu kala awak media menyoroti mereka di Halaman Polsek Koja, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Senin (22/8/2016).

FKH dan FAP, yang sama-sama putus sekolah, mengaku malu karena telah melakukan tindak pidana pencurian sepeda motor di sebuah kos-kosan di Jalan Bendungan Melayu, Gang H Mustofa Terusan RT 06 RW 01, Rawa Badak Selatan (RBS), Koja, Jakarta Utara, pagi tadi.

Mereka berjalan sambil menunduk ketika menuju halaman Polsek Koja. Kapolsek Koja Kompol Supriyanto bersama Kanit Reskrim AKP Tihar Marpaung menggiring keduanya ke halaman Polsek Koja.

"Malu ya? Jangan malu. Emang udah malu-maluin lu berdua ya," celetuk Tihar terhadap kedua remaja itu.

Saat diwawancarai awak media, FKH mengatakan, ia nekat mencuri sepeda motor lantaran malu tak memiliki motor.

Ia mengaku, apabila tak memiliki motor, kekasihnya akan memutuskan hubungan percintaan dengan FKH.

"Ya kalau saya enggak punya motor, diputusin sayanya bang sama pacar. Makanya, saya niat melakukan pencurian motor memang karena itu," kata FKH sambil menundukkan kepalanya.

FKH melanjutkan, karena didesak kekasihnya untuk segera memiliki sepeda motor, FKH pun nekat melakukan pencurian sepeda motor di kediaman tetangga rumahnya sendiri, yakni di Jalan Bendungan Melayu Gang Mustofa.

FKH, yang tak memiliki pekerjaan tetap, mengincar motor matik Honda Beat B-3990-UBB milik tetangganya.

"Itu punya Gunadi Setiawan (18), punya tetangga saya, sebelahan rumah. Ya masalahnya pacar udah maksa harus punya motor. Kalau enggak diputusin bang. Saya sama si FAP deh sama-sama sepakat ngambil," katanya.

Remaja yang tinggal di Jalan Bendungan Melayu Gang Asem RT 13 RW 05, Tugu Selatan, Koja, itu mengatakan, pencurian dilakukan saat Gunadi memarkirkan motornya di samping rumahnya dalam kondisi kunci motor bersama dompet berisi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) tertempel di stop kontak.

"Subuh tadi ngambilnya (curi motor), emang lagi sepi. Kisaran jam 3 - 4 lah, saya lihat dia (Gunadi) baru pulang kerja kayaknya. Motor saat itu diparkir di samping rumahnya. Saya ambil lah, toh ngambilnya ya pake kunci asli. Kunci sama STNK-nya nempel di stop kontak motor soalnya. Yaudah saya bawa kabur sama FAP, terus saya ke kost-an pacar saya di Jalan Bendungan Melayu juga buat ngasih lihat kalau saya sudah punya motor," kata FKH.

FAP sendiri lebih banyak diam dan enggan berbicara banyak. Ia mengaku, dirinya iri lantaran teman-temannya rata-rata sudah memiliki sepeda motor.

"Orangtua saya cuman buruh serabutan biasa. Mana mungkin dibeliin motor. Iri saja teman-teman sudah punya motor. Sementara saya belum. Yaudah, kalau ini dapat motornya, rencana ganti-gantian saja," kata FAP.

Namun, pengakuan kedua tersangka yang terancam hukuman pidana penjara maksimal selama lima tahun itu berbeda jauh dengan penjelasan Kompol Supriyanto.  Kedua pelaku, disebut Supriyanto merupakan spesialis pencurian sepeda motor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com