Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata di Kota Tua, Parkir di Jalan Cengkeh Tarifnya Hanya Rp 4.000 Sekali Parkir

Kompas.com - 26/08/2016, 14:54 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Pelaksana UP Perparkiran Jakarta Barat telah mewajibkan semua kendaraan pengunjung Kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, untuk parkir di tempat parkir yang sudah disediakan di Jalan Cengkeh, sejak Kamis (25/8/2016) kemarin.

Lahan parkir tersebut dikelola resmi oleh UP Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Menurut Kepala Satuan Pelaksana UP Perparkiran Jakarta Barat Bona Siregar, tarif parkir untuk sepeda motor Rp 2.000. Sementara mobil dikenakan tarif Rp 4.000 untuk sekali parkir.

Bona mengatakan, saat ini, tarif parkir yang diterapkan di Jalan Cengkeh masih sistem sekali parkir, belum menggunakan tarif per jam.

"Untuk sekarang ini masih sistem sekali bayar. Gate per jam nanti lihat situasi dulu," ujar Bona kepada Kompas.com di Kawasan Kota Tua, Jumat (26/8/2016).

Pantauan Kompas.com, saat memasuki area parkir di Jalan Cengkeh, petugas parkir langsung memberikan karcis kepada pengunjung dan mencatat nomor polisi (nopol) kendaraan. Dalam karcis tersebut tercantum tarif Rp 2.000 untuk sepeda motor.

Petugas parkir di sana mengatakan, pencatatan nomor kendaraan dilakukan untuk mengetahui data jumlah kendaraan yang parkir di sana karena sistem gate per jam yang otomatis belum diterapkan.

Lahan seluas 1,2 hektar itu belum sepenuhnya diaspal, melainkan baru bebatuan kerikil yang sudah rapi.

"Sementara kalau soal aspal baru batu-batu kerikil. Saya berharap nantinya jadi aspal," kata Bona.

Dia menyebut Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) DKI Jakarta sudah memiliki masterplan untuk penataan di Jalan Cengkeh. Sebab, selain tempat parkir, lahan tersebut juga akan digunakan untuk para PKL yang berjualan di Kawasan Kota Tua.

"Sudah ada masterplan, adanya di UKM karena kan di situ UKM juga," ucap Bona.

Setiap harinya, Bona menyebut ada dua petugas parkir yang bertugas secara bergantian di sana. Selain itu, ada juga koordinator lapangan.

"Kami yang bertugas di sini punya korlap dua, dari pagi sampe sore, sama sore sampe pagi dia bertugas. Sama dibantu juru parkir yang ngawasin kendaraan masuk," ujarnya.

 

Kompas TV Revitalisasi Kota Tua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com