Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Dianggap Santun dan Cerdas, tetapi...

Kompas.com - 05/10/2016, 18:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dianggap memiliki karakter yang santun dan cerdas.

Berdasarkan hasil survei Media Survei Nasional (Median), sebanyak 13,6 persen responden yang merupakan warga Jakarta memandang Anies sebagai sosok yang ramah dan santun.

"Kemudian 10,0 persen responden memandang Anies adalah seorang yang cerdas, 4,0 persen responden memandang Anies sebagai pemimpin yang berkharisma," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, di Bumbu Desa Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).

Dari sisi kesantunan, kata Rico, Anies lebih unggul dibanding dua penantang lainnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Agus Harimurti Yudhoyono. H

Hanya saja, 1,4 persen responden belum mengetahui visi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Sebanyak 0,8 persen responden menganggap Anies tidak punya prinsip.

"Orang-orang masih belum mengerti, visinya kurang jelas. Belum mengerti apa yang dibawa ke Jakarta," kata Rico.

Pasangan Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2017, yaitu Sandiaga Uno dipandang sebagai sosok dermawan. Sebanyak 6,0 persen responden menilai Sandiaga merupakan seorang dermawan. Kemudian 4,8 persen responden memandang Sandiaga sebagai sosok yang santun, ramah, dan membela rakyat kecil.

Namun, 3,0 persen responden menilai Sandiaga tidak memiliki pengalaman politik dan 1,4 persen responden memandang Sandiaga kurang tegas.

"Sekarang tergantung tiga pasangan calon masing-masing. Hasil ini masih sangat mungkin akan berubah," kata Rico.

Ada 500 responden sampel yang mengikuti survei ini, dengan margin of error sebesar kurang lebih 4,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan pada 26 September-1 Oktober 2016. Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi kotamadya dan gender.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com