JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai aksi penolakan terhadapnya yang terjadi di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dilakukan oleh 'orang luar'.
Djarot menduga, sekelompok orang yang menolaknya itu bukan warga di lokasi blusukannya. Sebab, saat Djarot blusukan di wilayah RW 08 Kedoya Utara, tepatnya dekat jembatan kali Cengkareng Drain, ia disambut baik warga, bahkan terjadi berbagai dialog dengan warga, misalnya soal banjir, saluran air, dan home produksi kulit lumpia di kawasan itu.
"Kalian lihat bahwa masyarakat tidak menolak kami. Mereka senang. Bahkan ada yang mengajak saya untuk melihat wilayahnya yang banjir. Saya masuk ke sana, mereka sangat welcome," kata Djarot, dalam wawancara kepada awak media, di Jakarta Barat, Rabu (9/11/2016).
Penolakan justru terjadi setelah Djarot hendak mengakhiri blusukannya. Karenanya, Djarot minta jangan ada elit-elit tertentu yang memunculkan demo seperti itu. Djarot tak ingin masyarakat yang sudah menunjukan sikap dewasa, malah dipengaruhi ulah segelintir orang atau kelompok.
"Masyarakat itu enggak masalah, kok. Hanya kelompok-kelompok kecil orang aja," ujar Djarot. (Baca:Djarot Ancam Laporkan Pendemonya ke Bawaslu)
Jika hal seperti ini terjadi, Djarot mengancam akan mengadukan hal itu kepada Bawaslu.
"Kalau ada seperti itu lagi, kami minta tim advokasi dan hukum kampanye Ahok-Djarot bisa melaporkan siapa yang menggerakkan orang untuk menolak pasangan Ahok-Djarot. Dan itu masuk delik pidana," ujar Djarot.