Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku UMKM di Jakarta Selatan Dilatih Dagang "Online"

Kompas.com - 17/11/2016, 16:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bawah binaan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengikuti pelatihan pemasaran produk mereka melalui internet, Kamis (17/11/2016).

Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, mengatakan, Jakarta Selatan adalah kawasan primer yang sangat potensial dengan banyaknya kawasan kuliner, pusat perbelanjaan, kawasan perkantoran, dan permukiman elite.

"Saya dorong jual beli online karena enak, nggak usah ke toko, nggak bikin macet, ini harus terus dikembangkan," kata Tri di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Hal yang sama disampaikan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Irwandi. Setelah melakukan pelatihan bagi UMKM di Jakarta Utara dan Jakarta Selatan, ia berencana membuat komunitas UMKM di seluruh wilayah lainnya.

Ia berharap, ke depan UMKM yang diperkuat dengan sistem online akan jadi motor penggerak untuk menyejahterakan masyarakat.

"Kami lakukan ini agar para pelaku UKM membiasakan untuk melakukan perdagangan tanpa tunai. Tidak perlu lagi sewa tempat dan mencari toko karena di zaman sekarang, di era teknologi, kita semua harus menjajaki perdagangan melalui online ini karena cukup besar sekali manfaatnya," kata dia.

Pemprov DKI Jakarta juga mengapresiasi Tokopedia selaku pemberi materi bagi 150 pelaku UMKM. Kepala pengembangan bisnis Tokopedia, Erika Augustine mengatakan Tokopedia memiliki 12 juta pengguna dan menampung 1 juta penjual.

Ia memastikan pelatihan itu bukan yang terakhir bagi pelaku UMKM di Jakarta Selatan maupun wilayah lainnya.

"Komitmen kami untuk terus men-support dengan memberikan training untuk sukses marketing toko secara online. Karena dalam online itu dibutuhkan trik-trik khusus," ujarnya.

Berharap Tambah Modal

Soekarsih (53), pengerajin mote mengatakan saat ini ia baru memasarkan kerajinannya dari bazar ke bazar yang diselenggarakan pemerintah. Kerajinannya sendiri sudah sering menang lomba dan menjual kerajinannya hingga ke luar daerah.

"Saya kendala kekurangan SDM, selama ini dibantu anak aja buat online. Penginnya sih bisa diajarin," kata Soekarsih.

Begitu pula dengan Apip (30), dengan rujak cirengnya di Pasar Manggis. Saat ini Apip memproduksi dua ton cireng seminggu. Cireng ini dijual dalam bentuk kemasan untuk dimasak. Apip sendiri sudah berhasil memasok hingga ke Surabaya dan Malang.

"Selama ini belum pakai online, harapannya kalau sudah online bisa meningkatkan produksi lagi," ujarnya.

Salah seorang pengusaha minuman herbal, Ummi Kalsum (40), belum tergabung di bawah UMKM binaan Pemerintah seperti Soekarsih dan Apip. Ia baru berdagang selama 6 bulan terakhir, namun sudah berhasil menjual ratusan botol minuman herbalnya.

Ia datang ke pelatihan untuk mengetahui trik pemasaran online sekaligus mendaftar sebagai UMKM binaan.

"Saya baru mau belajar, mau dibina. Butuh izin dari BPOM, katanya lebih mudah kalau di bawah binaan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com