Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Dana Hibah Pemprov DKI untuk PDS HB Jassin?

Kompas.com - 23/01/2017, 22:17 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum ada kejelasan mengenai pengelolaan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, pihak PDS HB Jassin dan Pemprov DKI sempat melakukan pembicaraan mengenai pengelolaan pusat dokumen sastra tersebut.

Kepala Koordinator Pelaksana PDS HB Jassin Ariyani Isnamurti mengatakan, hingga Januari 2017, belum ada lanjutan pembicaraan antara pihak PDS HB Jassin dan Pemprov DKI Jakarta.

Pembicaraan terakhir dilakukan pada Oktober 2016. "Belum ada kelanjutan, mungkin karena masih Januari kali ya. Terakhir sekitar bulan Oktober, setelah itu belum ada pertemuan," ujar Ariyani saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/1/2017).

(Baca juga: Pengurus PDS HB Jassin Telah Bertemu Pemprov DKI, Belum Ada Kesepakatan)

Tidak adanya pembicaraan terkait pengelolaan PDS HB Jassin ini membuat dana hibah yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta pada 2017 tak menemui kejelasan.

Ariyani mengatakan, belum ada informasi apakah tahun ini PDS HB Jassin mendapatkan hibah atau tidak.

Ini karena belum ada memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Pemprov DKI dan PDS HB Jassin untuk pemindahan pengelolaan pusat dokumentasi sastra itu.

"Kayaknya untuk HB Jassin enggak ada ya, tetapi saya harus cek juga. Tapi sepertinya sih karena kita belum buat MoU, tapi untuk jelasnya nanti saya tanya BPAD DKI," ujar Ariyani.

Kisruh PDS HB Jassin bermula ketika sejarawan JJ Rizal mengeluh soal Pemprov DKI yang tidak lagi memberikan dana hibah kepada PDS HB Jassin.

(Baca juga: Ahok Ingin Pemprov DKI Kelola PDS HB Jassin Mulai 2017)

Saat masih aktif menjadi Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, dia sudah menawarkan untuk mengambil alih pengelolaannya. Namun, kata Ahok, HB Jassin menolak tawaran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com