Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMAN 8 Jakarta Sempat Diwacanakan Pindah ke Daerah Kuningan

Kompas.com - 17/02/2017, 13:01 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta Agusman Anwar mengatakan, pihak sekolah memang sempat mewacanakan agar lokasi SMA 8 Jakarta yang saat ini berada di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan dipindahkan ke lokasi yang lebih strategis dan jauh dari ancaman banjir.

Usulan itu disampaikan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta sekitar tahun 2000. Saat itu, ada wacana untuk memindahkan lokasi sekolah ke Pusdiklat Pemprov DKI Jakarta di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.

Agusman menjelaskan, usulan itu dilakukan karena kondisi saat itu jika hujan tiba, kawasan sekolah tergenang banjir hingga berhari-hari.

Hal itu sempat membuat proses belajar siswa terganggu dan terpaksan dipindahkan ke lokasi lain.

"Pernah ada dulu wacana. Katanya di Kuningan di Pusdiklat. Tapi masih wacana," ujar Agusman kepada Kompas.com, Jumat (17/2/2017).

Namun, tampaknya wacana pemindahan sekolah tak lagi diperlukan. Agusman menjelaskan, banjir yang menggenangi sekolah saat ini tak sampai menginap. Dalam hitungan jam, banjir yang merendam sekolah langsung surut.

Dalam hitungan Agusman, ada sebanyak 10 sampai 15 hari pihak sekolah meliburkan para siswa karena terjadi banjir. Meski menggangu, tapi hal itu menurut dia tak membuat proses belajar terhenti. (Baca: Langganan Banjir, Pihak SMAN 8 Jakarta Minta Lokasi Sekolah Dipindah)

Kompas.com/David Oliver Purba Aktivitas belajar di SMA 8 Jakarta di Jakarta Selatan sudah kembali normal, Jumat (17/2/2017). Kamis kemarin banjir melanda kawasan tersebut.
Di samping itu, orangtua para murid juga tak pernah mengeluh meski sekolah itu menjadi langgana banjir.

"Tidak ada keluhan dari orangtua murid kan udah tahu SMA ini banjir," ujar Agusman.

Secara terpisah, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan DKI Jakarta H Samlawi mengatakan, pihaknya belum melakukan pembicaraan lebih lanjut terkait wacana pemindahan itu.

"Belum ada pembicaraan lanjutan. Mungkin nanti dalam rapat selanjutnya akan dibicarakan lagi," ujar Samlawi.

Kompas TV Musibah banjir masih melanda sejumlah wilayah di tanah air. Dari Ibu Kota, banjir yang melanda kawasan Bukit Duri, Kampung Melayu Kecil, sudah mulai surut. Warga pun kini tengah membersihkan lumpur bekas banjir yang mengotori tempat tinggal mereka. Banjir sempat membuat warga Kampung Melayu Kecil tidak bisa beraktivitas. Banjir yang sempat melanda Bukit Duri di Kampung Melayu Kecil, akibat derasnya hujan yang turun di Bogor. Debit air di Bendungan Katulampa pun tidak bisa menampung volume air sehingga Kali Ciliwung meluap dan membanjiri Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com