Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah PKL di Bawah Binaan Pemprov DKI

Kompas.com - 19/03/2017, 17:41 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Di tengah keriuhan munculnya tempat makan "gaul" di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, 75 pedagang kaki lima (PKL) binaan yang melingkari sisi-sisi lapangan masih setia menyuguhkan kuliner murah legendaris.

Sebut saja bakso kumis, siomay, es podeng, dan sate kambing yang menjadi keunggulan Pujasera Blok S.

"Semenjak jadi binaan di bawah Pemprov DKI, lumayan berkahlah, lebih enak," kata pemilik Warung Jempol, Kodir (41), Minggu (19/3/2017) siang.

Kodir sudah lebih dari 20 tahun berdagang di Jakarta. Pria asal Palembang itu mulai merantau dari Palembang ke Ibu Kota pada 1990-an.

Dia awalnya bekerja sebagai tukang masak seorang pedagang nasi goreng di Rawamangun, Jakarta Tmur. Lalu ketika pemiliknya berhenti berdagang, Kodir pun pindah ke Lapangan Blok S dengan gerobaknya sendiri untuk berjualan nasi goreng dan tongseng.

"Dulu dengar-dengar dari sesama pedagang, Blok S ini ramai yang nongkrong, saya mulai jualan sendiri," kata dia.

Pada 2014, Kodir harus membayar iuran Rp 40.000 per hari untuk bisa berjualan di Blok S. Uang yang diserahkan ke pengurus pedagang digunakan untuk keamanan, kebersihan, listrik, dan air.

Ketika Kodir mengikuti saran kawan-kawannya sesama pedagang untuk bergabung menjadi pedagang binaan Suku Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Jakarta Selatan, keuntungan yang diperolehnya semakin besar.

"Sekarang bayar cuma Rp 3.000 per hari, dapat gerobak stainless steel pula. Ini kalau saya nabung sendiri Rp 8 juta baru kebeli," ujar Kodir.

(baca: Pemprov DKI Sanksi Tegas Pedagang Binaan yang Jual Makanan Mengandung Zat Berbahaya )

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan Pujasera Blok S pada Senin (6/3/2017). Selama beberapa bulan terakhir, PT Sosro selaku sponsor, mengucurkan Rp 2 miliar untuk membangun area terbuka atau hanggar yang dilengkapi meja, bangku, instalasi listrik, dan air bersih.

Selain itu, ada pula mushala yang disediakan untuk pengunjung dan pedagang di tengah-tengah persimpangan Blok S. Pedagang binaan itu tak hanya disediakan tempat, namun juga dibantu agar terdaftar dalam aplikasi Go-Food. Masyarakat bisa mencari kata kunci "Blok S" pada menu Go-Food.

Ketika disinggung apalagi yang bisa ditambah untuk memberdayakan para pedagang, Kodir hanya berharap pengunjung Pujasera Blok S semakin ramai.

"Semoga makin ramai, makin laris, supaya saya bisa kawin lagi," seloroh Kodir.

(baca: Lokasi Binaan PKL Lenggang Jakarta Akan Dilengkapi Panggung Hiburan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com