Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Para Seniman Ketoprak Curhat ke Djarot...

Kompas.com - 22/03/2017, 13:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, bersilaturahim dengan para seniman wayang orang dan ketoprak di Sunter Agung, Jakarta Utara, Rabu (22/3/2017).

Kesempatan itu digunakan oleh seniman Yayasan Adhi Budaya Jakarta untuk mengungkapkan keluh kesahnya kepada Djarot.

Pimpinan Yayasan Adhi Budaya Jakarta Aris Mukadi menceritakan kesulitan yang mereka alami setiap menggelar pementasan.

"Saya di panggung ketoprak itu sudah 60 tahun. Kami juga menyadari kelompok kesenian wayang orang dan ketoprak bukan PNS, jadi kami hanya mengandalkan hasil penjualan tiket," ujar Aris.

(Baca juga: "Tidak Ada Maksud Pak Djarot Sok Tahu Urusan Hukum Mas Sandi")

Ia meminta pemerintah bisa memperhatikan nasib para seniman ini, khususnya terkait bantuan dana tiap mereka melakukan pementasan.

Bantuan tersebut, kata Aris, bukan untuk honor para seniman, melainkan untuk kepentingan pementasan itu sendiri.

"Nasib kami ini hanya dapat berharap dari kasihan Bapak yang mungkin bisa merasakan kebutuhan kami dalam melestarikan kesenian itu," ujar Aris.

Mendengar hal itu, Djarot menyampaikan bahwa pemerintah memang harus turun tangan untuk urusan kebudayaan.

Hal ini agar seni budaya tidak punah dan masih bisa dilestarikan generasi selanjutnya.

"Saya juga sudah ngomong sama Dinas Pariwisata sebelum saya cuti, tugasmu adalah bikin sebanyak mungkin acara budaya dan kesenian di Jakarta," ujar Djarot.

Pementasan budaya seperti yang dilakukan Yayasan Adhi Budaya bisa bekerja sama dengan Dinas Pariwisata.

Djarot mengatakan, melestarikan kebudayaan begitu penting. Sebab, seni dan budaya bisa melunakan hati seseorang.

"Supaya kita tidak keras. Hati kita tidak keras. Hati kita tidak suka marah-marah. Emosi kita lembut dan enggak suka marah-marahin orang," kata Djarot.

(Baca juga: Cerita Djarot tentang Akun Instagramnya )

Dalam kegiatan itu, Djarot juga menceritakan pengalamannya dalam bermain ketoprak bersama alumni perguruan tinggi negeri se-Indonesia, tahun lalu.

Ketika itu, Djarot bermain ketoprak bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dia juga menceritakan hobinya menonton ketoprak dan wayang orang.

Djarot prihatin karena tidak banyak orang yang menonton kesenian itu. "Yang nonton hanya 20 orang dan kebanyakan turis," ujar Djarot.

Kompas TV Kampanye Djarot Disambut Bendera Kuning?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com