Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Ahok Yakin Jaksa Sulit Buktikan Dua Hal Ini

Kompas.com - 04/04/2017, 11:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim penasihat hukum terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang tergabung dalam tim advokasi Bhinneka Tunggal Ika-BTP meyakini bahwa jaksa penuntut umum (JPU) akan kesulitan membuktikan dakwaan mereka.

Ketua tim advokasi Bhinneka Tunggal Ika-BTP, Trimoelja D Soerjadi menyebut jaksa akan kesulitan membuktikan niat dan kesengajaan Ahok melakukan penodaan agama.

"Itu dua hal pokok yang akan dibuktikan dalam pemeriksaan Pak Basuki, kesengajaan dan niat. Apakah (pidato Ahok di Kepulauan Seribu) itu termasuk penodaan (agama), yang menurut kami bukan," kata Trimoelja, di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2017).

Baca: Kuasa Hukum Ahok Minta Video yang Diunggah Buni Yani Diputar dalam Sidang

Adapun Ahok didakwa melakukan penodaan agama karena mengutip Al-Maidah ayat 51 saat berpidato di Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. Selanjutnya, Trimoelya meyakini JPU akan mencecar Ahok dengan berbagai pertanyaan.

Pada Senin (3/4/2017) kemarin, Ahok sempat berembug dengan puluhan kuasa hukumnya jelang sidang. Anggota tim advokasi Bhinneka Tunggal Ika-BTP, I Wayan Sidarta menjelaskan, pada pertemuan itu, kuasa hukum juga menjelaskan hak-hak yang dimiliki terdakwa.

Ahok, kata dia, boleh tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Penasihat hukum berpesan agar Ahok menyampaikan hal-hal yang sebenar-benarnya dan sejujurnya hingga pernyataannya dibawa ke meja hijau.

"Ternyata apa yang dikemukakan beliau tidak ada maksud, tidak ada niat untuk menodai agama. Apalagi bermusuhan dengan orang Islam, agama Islam, ulama, kitab suci, karena beliau sangat menghargai semuanya," kata Wayan.

Baca: Pengacara Ahok Ingin Putar Video Gus Dur dalam Sidang Pemeriksaan Terdakwa

Kompas TV Pentingnya Pembuktian Unsur Niat dalam Sidang Ahok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com