Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan di Balai Kota yang Jadi Awal Transisi Ahok ke Anies...

Kompas.com - 21/04/2017, 06:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sehari setelah dinyatakan unggul berdasarkan hasil "quick count" sejumlah lembaga, calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (20/4/2017), untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Berdasarkan hasil "quick count", pasangan Anies dan Sandiaga Uno, berhasil mengalahkan pasangan Basuki dan Djarot Saiful Hidayat.

Jika hasil "quick count" benar, Anies-Sandi akan menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Pertemuan Ahok (sapaan Basuki) dan Anies di Balai Kota DKI menjadi sebuah awal transisi. Hal ini bisa dilihat dari topik yang mereka bicarakan dalam pertemuan itu.

Ahok mengajak Anies dan tim anggarannya untuk ikut memantau proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

"Saya sampaikan pada Pak Anies, ini kan APBD Perubahan saya yang susun, tentu kita mesti duduk bareng. Ini mesti disampaikan ke partai pendukungnya jangan sampai nanti deadlock," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan.

(Baca juga: Akankah Ahok Ikuti Langkah Foke?)

Demi transisi yang baik, Ahok berharap DPRD DKI juga bisa mendukung penyusunan APBD DKI nanti.

Jangan sampai muncul pokok pikiran (pokir) yang bukan untuk kepentingan rakyat dalam APBD-P 2017 dan APBD DKI 2018 nanti.

Ahok tidak ingin Anies dan Sandi mengalami kesulitan karena program-program mereka selama masa kampanye tidak masuk dalam APBD akibat banyaknya pokir.

"Saya sudah minta tim anggaran Pak Anies kirim ke sini deh. Kan kita open data, kita duduk bareng, kita susun mana yang harus cepat, supaya begitu (Anies-Sandi) masuk, bisa memenuhi janji-janjinya," ujar Ahok.

(Baca juga: Anies: Ahok Mau Kasih Contoh Anggaran yang Harus Disiapkan Sejak Awal)

Sementara itu, Anies mengakui bahwa semua proses Pilkada DKI, penyusunan program Pemprov DKI, dan pelantikan gubernur-wakil gubernur DKI memiliki jadwal yang tidak sesuai.

Proses pelaksanaan, penetapan pemenang Pilkada DKI Jakarta oleh KPU DKI Jakarta akan dilakukan pada awal Mei, kemudian pelantikan akan dilakukan akhir Oktober untuk menunggu masa jabatan Ahok-Djarot Saiful Hidayat berakhir pada bulan tersebut.

Sementara itu, penyusunan anggaran program Pemprov DKI 2018 sudah dilakukan sejak Mei.

"Jadi kalau tidak bicarakan di awal malah anggaran yang disusun tidak mencerminkan rencana-rencana yang dijanjikan dalam kampanye gubernur baru. Kalau tidak ada pembicaraan ini, rencana gubernur baru, baru bisa dilaksanakan pada 2019 karena 2018 anggaran sudah disusun sekarang," ujar Anies.

Rekonsiliasi pendukung

Halaman:


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com