Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ahok, Karangan Bunga Kini Berdatangan ke Rutan Mako Brimob

Kompas.com - 10/05/2017, 10:13 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu per satu karangan bunga dari pendukung Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mulai berdatangan ke Markas Komando Brigadir Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua, Depok, tempat Ahok kini ditahan.

Karangan bunga pertama tercantum nama IMS Toraya sebagai pengirimnya. Karangan tersebut dikirim oleh Acit florist dari kota Depok.

"Ini yang ngirim kolektif, kami dari Acit florist Depok dari IMS Toraya. Harganya sekitar Rp 700 ribu," ujar Acit kepada wartawan, Rabu (10/5/2017).

Acit yang saat itu mengantarkan karangan bunga menggunakan motor terlihat kebingungan karena wartawan langsung menyerbunya dengan beragam pertanyaan.

"Biar ditaruh dulu bunganya, biar enggak bikin macet," ujar petugas yang langsung menertibkan.

Setelah karangan bunga dari Acit tiba, tibalah karangan-karangan bunga lainnya. Hal ini menyebabkan aparat keamanan melarang karangan bunga diletakkan di depan Mako Brimob.

"Ini dipindah aja di depan SD Tugu," ujar salah satu petugas.

Menurut petugas, jalan ini terpaksa ditempuh agar kondisi di sekitar Mako Brimob tetap kondusif.

"Biar rapi, biar tertib aja kalau nanti datang yang lain," ujarnya.

Baca: Karangan Bunga untuk Ahok Berdatangan ke Rutan Cipinang

Sebelumnya, ribuan karangan-karangan bunga dari pendukung Ahok juga membanjiri kawasan Balai Kota DKI Jakarta.

Setelah menerima vonis hakim pun karangan bunga berdatangan di Rutan Cipinang, tempat Ahok ditahan sebelumnya.

Baca: Ingin Jenguk Ahok, Seorang Warga Datangi Mako Brimob Sambil Menitikkan Air Mata

Kompas TV Karangan bunga pun masih menghiasi area kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com