JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengakui penyerapan anggaran 2017 hingga Mei ini lebih rendah dibandingkan penyerapan anggaran pada Mei 2016. Namun, Djarot menyebut selisihnya hanya sedikit.
"Penyerapan anggaran kemarin memang lebih rendah sedikit daripada tahun yang lalu di bulan yang sama," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (18/5/2017).
Meskipun begitu, Djarot menyebut penyerapan anggaran untuk belanja langsung hingga Mei ini lebih tinggi dibandingkan penyerapan anggaran untuk belanja langsung pada Mei 2016.
"Yang membedakan adalah sekarang serapan anggaran untuk pengeluaran langsung lebih besar. Ini bagus," kata dia.
Kebalikannya, penyerapan anggaran untuk belanja tidak langsung hingga Mei 2017 ini lebih rendah dibandingkan penyerapan anggaran untuk belanja tidak langsung pada Mei 2016. Djarot mengatakan penyerapan anggaran tersebut juga bagus.
"Anggaran tidak langsung lebih kecil daripada bulan yang sama tahun sebelumnya. Ini bagus karena paling gampang menyerap anggaran belanja tidak langsung," ucap Djarot.
Baca: Anies Sindir Rendahnya Serapan Anggaran DKI
Belanja langsung merupakan penggunaan anggaran untuk pelaksanaan program-program yang bersifat tidak tetap. Sementara belanja tidak langsung merupakan pengeluaran rutin Pemprov DKI seperti untuk gaji pegawai, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan.
Biasanya, anggaran akan banyak terserap pada akhir tahun. Adapun, nilai APBD DKI tahun 2017 adalah Rp 70,19 triliun, tepatnya Rp 70.191.958.203.554,00.