Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadalah! Perampok Bersenjata Masih Mengintai

Kompas.com - 26/06/2013, 08:53 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Siang hari dan ramai pun perampok bersenjata berani beraksi. Selasa (25/6) sekitar pukul 12.00, di depan pabrik Coca-Cola, Jalan Imam Bonjol, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, empat pengendara sepeda motor merampok suami istri yang juga mengendarai sepeda motor.

Siang itu, Asep Nurhasan (27) dan Nurmala (22) dalam perjalanan menuju Jamsostek Tambun setelah mengambil uang di BCA Cikarang. Asep mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Fino, sementara Nurmala membonceng sambil menenteng tas hijau berisi uang tunai Rp 18 juta dan telepon seluler merek Samsung.

Di depan pabrik Coca-Cola, kondisi lalu lintas lancar. Mobil, bus, dan truk beriringan menuju Gerbang Tol Cibitung atau Jalan Inspeksi Kalimalang. Tiba-tiba, Asep dan Nurmala dikejutkan perilaku dua pengendara sepeda motor Suzuki Satria FU yang masing-masing membonceng rekannya. Asep terpaksa berhenti karena sepeda motornya dipepet dua pengendara sepeda motor itu. Asep bisa menebak bahwa keempat orang itu memiliki niat jahat sehingga bersama Nurmala segera menghindar. Dugaan Asep tepat, dua orang yang membonceng turun sambil mengeluarkan golok dan mengejar.

Asep dan Nurmala berusaha menjauh sambil berteriak minta tolong. Namun, peristiwa ini mungkin tidak disadari atau diabaikan pengendara di Jalan Imam Bonjol. Salah satu pelaku dapat menjangkau Nurmala dan menarik tas hijau yang disandangnya.

Nurmala berusaha mempertahankan tas itu. Namun, ia jadi gentar ketika pelaku menodongkan golok dan mengancam akan melukai. Nurmala tidak bisa mencegah ketika perampok merampas tas hijau itu, menjauh, dan melarikan diri. Asep gagal menolong istrinya. Meskipun Asep mengambil batu dan melempari pelaku, tidak satu pun yang kena sasaran.

Saat pelaku kabur, pertolongan baru tiba. Asep dan Nurmala didekati warga yang mendengar teriakan minta tolong. Namun, pertolongan itu terlambat. Korban yang tinggal di Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, ini akhirnya ditenangkan warga dan diantar ke pos polisi terdekat untuk melapor.

Kepada penyidik di Polsek Cikarang Barat, Asep mengatakan, empat perampok berhelm, berjaket hitam, dan berpenutup wajah sehingga ciri-ciri rupa tidak sempat dikenali. Salah satu perampok yang merampas tas hijau dari tangan Nurmala tinggi badannya sekitar 170 sentimeter, tegap, dan berkulit kehitaman. Asep tidak bisa mengingat nomor polisi dua sepeda motor pelaku. ”Duh, padahal uang itu untuk bayar utang,” kata buruh pabrik baja di Kabupaten Bekasi ini.

Kapolsek Cikarang Barat Komisaris Andre Librian mengatakan, kasus yang menimpa Asep dan Nurmala sedang diselidiki. Tim Unit Reserse Kriminal Polsek Cikarang Barat telah meminta keterangan korban serta datang ke lokasi untuk mencari petunjuk dan meminta keterangan saksi mata. Semua informasi yang didapat dan digali bermanfaat untuk melacak pelaku yang hingga kini belum teridentifikasi.

Peristiwa yang menimpa Asep dan Nurmala bukan yang pertama terjadi di Cikarang Barat dan Kabupaten Bekasi. Kurun 2013, kasus serupa sudah terjadi setidaknya 10 kali. Perampokan terjadi di semua waktu, pagi, siang, sore, dan malam. Lokasinya di jalan raya atau jalan tol. Setiap saat, kejahatan terjadi ketika ada kesempatan.

Pelaku tidak sendiri alias berkelompok. Mereka naik sepeda motor dan membawa senjata. Sasaran perampokan juga pengendara sepeda motor. Yang diambil dari korban bisa sepeda motor, bisa juga barang bawaan, terutama tas berisi uang, perhiasan, dan alat elektronik. Bisa diduga, pelaku mempelajari perilaku korban untuk melumpuhkan saat situasi cocok.

Yang meresahkan, pelaku tak segan mengancam, melukai, dan menghabisi korban yang melawan. Jika beruntung, mungkin pelaku bisa dikalahkan. Namun, yang terjadi kerap sebaliknya, korban kalah akibat dilukai. (Ambrosius Harto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com