Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Punya Cara Bikin Kapok Pengendara Masuk "Busway"

Kompas.com - 02/08/2013, 09:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kendaraan pribadi yang masuk ke busway semakin terekspos media. Dilarang petugas busway pun sudah tidak mempan. Wakil Gubernur DKI Jakarta mengaku punya caranya agar pengemudi nakal itu kapok.

Basuki Tjahaja Purnama menyadari masih ada kelemahan Dinas Perhubungan DKI tidak bisa menilang kendaraan pribadi yang masuk ke busway. Polisi pun tidak selalu berjaga di jalur khusus bus transjakarta itu.

Oleh karena itu, dia sedang memikirkan caranya agar pengurusan STNK kendaraan pribadi yang masuk busway dipersulit. Pajaknya akan ditolak oleh Dinas Perpajakan DKI.

"Kalau yang melanggar, kita tidak bisa tilang, polisi tidak menilang, tidak kita terima pajak STNK-nya. Jadi pelat nomor yang dikirim ke Dinas Pajak, pelat nomor yang ini, tolak. Kita sosialisasikan ke mereka (Dinas Pajak), kasih tahu, blokir. Tidak bisa ngurus STNK," kata Basuki saat Rapat Penanggulangan Kemacetan di Balaikota Jakarta, Rabu (31/7/2013), dilansir dari video Pemprov DKI di Youtube.

Bahkan, Basuki sudah mempersiapkan jika digugat di PTUN. Menurutnya, hal itu bukan masalah. Sebab, dia juga menyadari bahwa tidak ada aturan menolak pajak seseorang.

"Kalau orang tidak terima, pasti PTUN-kan saya kan. Kalau saya kalah, saya tidak dihukum. Saya hanya disuruh terima itu pajak. Ya, sudah, kalau pajak enggak terima, mampus aja situ mobil Anda enggak bisa dipakai setahun," kata Basuki santai.

Bukan hanya soal pelanggaran mobil pribadi, Basuki juga meminta Dinas Perhubungan mencabut izin trayek angkutan yang tidak berhenti pada tempatnya. Jika sopir angkutan umum hanya berhenti di halte, maka penumpang pun tidak bisa menyetop sembarangan.

"Penumpang memberhentikan angkot di tengah jalan, membuat macet. Kita harus berani tegakkan disiplin. Kalau cabut trayek, mikir," ucapnya.

"Saya lagi pelajari cara-cara seperti itu, ini bukan cara preman, ini cara-cara freeman," katanya sambil terkekeh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com