JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 7 rukun warga (RW) yang merupakan perkampungan kumuh di wilayah Jakarta Utara akan ditata menjadi Kampung Deret. Pembangunannya akan dimulai pada bulan November 2013.
Ketujuh RW tersebut adalah RW 13 Kelurahan Tugu Utara, RW 04 Kelurahan Cilincing, RW 04 dan 05 Kelurahan Semperbarat, RW 01 Kelurahan Marunda, RW 10 Kelurahan Pademangan Timur, dan RW 09 Kelurahan Pejagalan.
Sebelumnya, Sekretaris Kota Jakarta Utara M Yuliadi mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan lebih dari 2.000 permukiman kumuh untuk dijadikan Kampung Deret. Namun, dari jumlah tersebut, baru 230 rumah di 7 RW tersebut yang dinyatakan memenuhi syarat.
Dalam sosialisasi program tersebut, terang Yuliadi, masih banyak ditemukan kendala di lapangan, termasuk ketidakyakinan warga dengan program Kampung Deret yang digagas Pemprov DKI Jakarta.
Menurut Yuliadi, banyak dari mereka yang meragukan program tersebut, padahal sosialisasi kerap kali disampaikan. Kebanyakan dari mereka, kata Yuliadi, meragukan bahwa lingkungannya akan diubah menjadi permukiman yang lebih baik.
"Mungkin masayarakat butuh contoh nyata dulu. Nanti setelah ada yang jadi, saya yakin masyarakat akan dengan rela untuk ditata kampungnya," ujar Yuliadi saat dihubungi, Jumat (25/10/2013).
Program Kampung Deret, kata Yuliadi, akan terus berlanjut. Pada tahun 2014, wilayah yang masuk dalam penataan Kampung Deret adalah RW 01, 07, dan 08 Kelurahan Penjaringan; serta RW 02, 010, dan 013 Kelurahan Pademangan Barat. Kemudian, RW 04 dan 05 Kelurahan Kalibaru, RW 08 Kelurahan Papanggo, RW 07 dan 15 Kelurahan Tanjungpriok, RW 012 Kelurahan Warakas, dan RW 01 Kelurahan Rawabadak Selatan.
Sementara itu, Kasubdit Perumahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Tri Yanto mengungkapkan, tujuan pemerintah dalam penataan kampung adalah untuk menata permukiman kumuh menjadi suatu permukiman yang bebas dari kesan kumuh, sehat, dan nyaman untuk meningkatkan kualitas hidup individu, keluarga, dan masyarakat. Selain itu, juga agar terintegrasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.