Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 Kios di Pasar Petamburan Dibongkar

Kompas.com - 04/12/2013, 17:40 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan kios pedagang di pasar tradisional Petamburan dibongkar petugas gabungan dari Satpol PP Kecamatan Tanah Abang, aparat kepolisian, dan TNI AD pada Selasa (4/12/2013).

Menurut Camat Tanah Abang Hidayatullah, ratusan pedagang tersebut sudah diberi tahu melalui sosialisasi terkait rencana pembongkaran. "Sudah kita imbau mereka sebelum dibongkar, total ada 400 kios pedagang yang dibongkar," ujar Hidayatullah saat ditemui wartawan di Pasar Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2013).

Hidayatullah menuturkan, pembongkaran bangunan kios tersebut ialah karena kios itu dibangun di atas lahan pemerintah. Tidak hanya itu, kios tersebut juga mengganggu saluran air. "Karena bangunan mereka di dekat saluran air, jadi bisa menghambat saluran," katanya.

Lanjut Hidayatullah, sejauh ini pemerintah belum memikirkan relokasi, tetapi warga meminta untuk dipindahkan ke lokasi di belakang rumah susun Petamburan. "Penertiban selama enam hari tidak ada relokasi. Itu tergantung masyarakat, kami hanya memfasilitasi. Saya sudah temui para RT, katanya ada lahan di belakang rusun, nanti mereka ditempatkan di sana," ujar Hidayatullah.

Ia juga menambahkan, sebelumnya pernah dilakukan pembongkaran. Namun, karena tidak diawasi, mereka membangun kembali kios tersebut. "Pembongkaran ini sudah dilakukan tiga kali. Sebelumnya, sudah pernah ada penertiban, tetapi kembali lagi. Itu karena enggak ada pengawasan," tuturnya.

Nantinya, pihaknya akan melakukan pengawasan di lokasi tersebut untuk mengantisipasi kembalinya para pedagang di Pasar Petamburan. "Sekarang Sudin PU sama Sudin Pertamanan yang akan awasi karena mereka yang punya kepentingan," katanya.

Ditemui di tempat yang sama, Lurah Petamburan Nur Komariyah mengatakan, pembongkaran tersebut sudah mendapat persetujuan pedagang karena telah menyalahi aturan Perda Nomor 08 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Mereka mengaku salah karena menggunakan fasilitas umum, jadi tidak ada kesulitan dalam pembongkaran," jelas Nur.

Ia juga menambahkan, setelah pembongkaran, akan dilakukan normalisasi air. "Nantinya akan ada pengerukan kali yang dilakukan bekerja sama dengan PU air setelah bangunan dirobohkan," jelasnya.

Sementara itu, Tarni (45), salah seorang pedagang sayuran, mengaku keberatan dengan pembongkaran tersebut. Menurutnya, seharusnya diberikan solusi bagi para pedagang walaupun telah diberi peringatan. "Sebelumnya, ada peringatan kemarin. Kami setuju saja tempatnya digusur, tetapi kita enggak dikasih solusi dan dicarikan tempat," kata pedagang yang sudah 30 tahun berdagang," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com