Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan PKL Tak Tertampung Ruang Publik

Kompas.com - 20/12/2013, 10:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
— Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi memungkinkan pedagang kaki lima berjualan di ruang publik di DKI Jakarta. Namun, kapasitas ruang publik dipastikan tidak mampu menampung ledakan pedagang. Selain itu, kekacauan dikhawatirkan juga terjadi karena ketidaksiapan perangkat.

”Secara prinsip sepakat PKL di ruang publik, tetapi wilayah seperti Kecamatan Pademangan ini relatif kurang ruangnya, termasuk ruang terbuka hijaunya. Luasnya tidak cukup menampung pedagang kaki lima,” kata Wakil Camat Pademangan Yudhi Dwi Dharma, Kamis (19/12).

Wilayah Pademangan, kata Yudhi, luasnya 1.191 hektar. Namun, permukiman terkonsentrasi di sekitar 700 hektar di antaranya dengan kepadatan penduduk hingga 12.500 jiwa per kilometer persegi. Sisanya berupa kawasan khusus, seperti Kemayoran, Ancol, dan Mangga Dua.

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menetapkan Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi pekan lalu. Perda yang kini masih dievaluasi di Kementerian Dalam Negeri ini mengizinkan PKL menggelar dagangan di ruang publik.

Yudhi menambahkan, kekacauan dikhawatirkan terjadi ketika PKL memenuhi ruang publik. Keberadaannya dipastikan menarik pedagang lain untuk datang dan memenuhi lahan, apalagi jika perangkat peraturannya belum siap. ”Kami khawatir keberadaan PKL di ruang publik, seperti taman kota, malah merusak fasilitas taman. Jumlah pedagang jauh lebih banyak dibandingkan dengan daya dukung ruang,” kata Camat Tanjung Priok M Efiskal.

Di sejumlah lokasi di Jakarta Utara, seperti Pademangan, Tanjung Priok, dan Koja, PKL mengokupasi jalan. Lapak menjejali trotoar dan badan jalan sehingga menghambat akses warga. (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com