Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Biasa Naik Bus Kota, Basuki Pusing Agendanya Berantakan

Kompas.com - 07/02/2014, 12:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku baru pertama kali ini menggunakan transportasi massal menuju kantornya di Balaikota Jakarta. Akibatnya, beberapa acara yang telah terjadwal pun molor beberapa jam. Sedianya, ia melakukan berbagai aktivitasnya di dalam kendaraan dinasnya. Namun, pada Jumat (7/2/2014) ini, segala kegiatannya dilakukan di kediamannya terlebih dahulu.

"Aku lupa sarapan pagi selama ini di mobil. Begitu mau jalan, eh iya, enggak bisa sarapan di mobil ya. Jadi, saya makan dulu tadi di rumah," kata Basuki di bus kota terintegrasi busway (BKTB) PIK-Monas, Jakarta, Jumat ini.

Berulang kali, Basuki menengok arlojinya. Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB saat ia menumpang BKTB. Sepanjang jalan menuju Balaikota, tak sedikit ruas jalan yang terpantau padat kendaraan dan macet, misalnya di Stasiun Kota, Mangga Besar, dan Harmoni. BKTB sebetulnya menggunakan jalur transjakarta. Namun, banyak kendaraan bermotor roda dua maupun empat yang menerobos jalur transjakarta.

Hingga pukul 08.00 WIB, bus yang membawa Basuki masih berada di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat. Basuki semestinya menerima Romo Baskoro (Kanisius) bersama pemerhati pendidikan di Balaikota Jakarta pada pukul 09.00.

"Makanya pusing ini. Saya bilang naik mobil pribadi pasti lebih cepat sampainya," ujar Basuki sambil terus menengok arloji di tangan kirinya.

Ketika menggunakan kendaraan dinasnya, biasanya Basuki berangkat dari kediamannya pada pukul 07.00 WIB dan tiba di Balaikota Jakarta pada pukul 07.20 WIB. Hari ini Basuki meluangkan waktu untuk sarapan di rumah sehingga berangkat pada pukul 07.15 WIB dan tiba di Balaikota pukul 08.30 WIB. "Tapi, kita harus tetap mempromosikan dan mengampanyekan agar warga lain, terutama kelas menengah ke atas, ikut naik angkutan umum," kata Basuki.

Jumat ini merupakan penerapan kebijakan one day no car kedua setelah Januari lalu disosialisasikan. Kebijakan itu tertuang dalam Instruksi Gubernur Nomor 150 Tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum bagi PNS DKI. Sekretaris daerah hingga pegawai negeri sipil tingkat kelurahan diimbau menggunakan transportasi massal ke kantor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com