Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ingin PNS DKI Jalani Tes Kejiwaan

Kompas.com - 13/03/2014, 14:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melakukan tes ulang terhadap seluruh pegawai negeri sipil (PNS) dari golongan III-C hingga IV-A. Tes tersebut akan ditekankan pada aspek kejiwaan (psikologi).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, tes tersebut dilakukan untuk mencari para birokrat yang berdedikasi, sebelum mereka menduduki jabatan strategis di tingkat eselon III dan IV.

Jabatan-jabatan yang berada pada eselon III dan IV, di antaranya kepala bagian, kepala kantor (eselon III-A), kepala bidang, sekretaris camat (eselon III-B), kepala sub bagian, kepala seksi (eselon IV-A), dan kepala sub bagian kecamatan (eselon IV-B).

"Jadi, golongan PNS dari III-C sampai IV-A di seluruh DKI yang berpotensi mengisi posisi sebagai pejabat eselon III dan IV, mau kita tes ulang. Dari hasil tes nanti ketahuan kemampuannya, kejujurannya, dan empatinya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Selain untuk mencari PNS yang berdedikasi, kata Basuki, tes juga untuk menempatkan para birokrat sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Basuki berujar, saat ini, masih banyak PNS yang penempatannya tidak sesuai dengan jurusannya. "Misalnya, dia sekarang di Dinas Pertamanan, tapi dia seorang akuntan. Begitu dites, mungkin dia bisa saja nantinya jadi kepala seksi di Dinas Pelayanan Pajak," katanya.

"Ada Insinyur Sipil, tapi di Pemadam Kebakaran. Akhirnya cuma jadi penghias, cuma untuk mempercantik. Padahal, punya kemampuan jadi kepala seksi di Dinas PU. PU butuh tenaga, kenapa tidak dia saja yang dipindahkan ke situ," katanya lagi.

Bagi para PNS yang tidak lolos tes, kata Basuki, nantinya hanya akan dijadikan staf biasa tanpa memegang jabatan apapun. Namun, masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki diri.

"Sama seperti Anas Effendi (Wali Kota Jakarta Barat). Kalau diturunkan, maka harus tunjukan perbaikan supaya kita bisa tes lagi. Kalau bagus kita bisa kembalikan ke posisi yang setara. Kalau tidak, mohon maaf, kami harus stafkan anda," kata Basuki.

"Mau tunggu sampai Gubernur dan Wakil Gubernur baru silakan. Tapi selama era kami, akan kami stafkan," tukasnya.

Rencananya, tes tersebut dilaksanakan pada April mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com