Akun resmi Pemprov DKI di Youtube mengunggah video tersebut pada Rabu (12/3/2014) malam. Tercatat, hingga Jumat siang ini, video berjudul "11 Maret 2014 Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki T. Purnama Rapat Penyediaan Armada Bus Transjakarta di Ruang Rapat Wagub" tersebut ditonton 73 ribu kali.
Memang beda Ahok sama Jokowi. Kalau Jokowi kerjaannya cuma blusukan sama menyalahkan bawahan. Kalau Ahok kerjaannya menyalahkan bawahan doang.. (Gak ada kerjaan lain koh?) tulis akun Maudy S.
Kemudian dari akun yang bernama Imor Jobs. Dasar Ahok arogan, kalau kasih masukan baik-baik enggak pakai marah gak bisa? Bisanya cuma protes dan marah doang.
Suara bu BPKD kok kecil-kecil yah, emangnya beda ya sound-nya? Atau takut kedengeran ngomong apa? Bantai korupsi Pak Ahok!
Jakarta really need you, Pak Ahok. Selanjutnya, akun More Samwell menulis, "Pak Ahok Top deh".
Shakti Bekti berkomentar, Emang enak disemprot, ha-ha-ha.. I miss his angry.. so much.. he-he-he.
Kekesalan Basuki itu berawal dari rencana penyumbangan unit bus transjakarta tiga perusahaan swasta kepada Pemprov DKI, yakni Telkomsel, Ti-Phone, dan Roda Mas tertunda hingga lebih dari setengah tahun. Tiap-tiap perusahaan menyumbang sebanyak 10 unit bus transjakarta bermerek Hino. Mereka diharuskan untuk bolak-balik mengurus berkas di BPKD.
Di sisi lain, kebutuhan masyarakat Jakarta akan transportasi massal sebagai alternatif kendaraan pribadi telah mendesak. Tak hanya itu, kekesalan Basuki bertambah saat mengetahui pajak reklame ditarik dari para donor bantuan itu jika memasang produk mereka di tubuh bus. BPKD menjelaskan, penarikan pajak reklame itu agar Pemprov DKI tidak mengalami kerugian negara.