Kepala Bidang Pelayanan Pengendalian Perizinan BPPT Bekasi Lintong Dianto Putra mengatakan, acara tersebut diadakan tertutup agar peserta acara yang merupakan staff BPPT dapat fokus dan tidak terganggu.
“Kita kan lagi sosialisasi family gathering. Itu maksudnya supaya para peserta yang notabene staf bisa fokus. Itu saja kok, gak ada maksud lain,” ujar Lintong Dianto Putra kepada Kompas.com, Jumat (4/04/2014).
Menurut Lintong, acara tersebut merupakan program peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang di dalamnya terdapat materi wajib tertib administrasi perizinan.
Mengenai pakaian serba kuning yang dikenakan seluruh peserta, Lintong mengatakan hal tersebut karena seragam yang dipakai untuk hari Kamis memang berwarna kuning.
“Pakaian kuning itu bukan apa-apa. Seragam yang dipakai staf itu baju wajib BPPT yang dipakai setiap hari Kamis. Seragam BPPT ini ada beberapa macam seragam, ada yang lengan panjang warna pink, ada lengan panjang warna coklat, ada batik lengan pendek warna coklat dan yang terakhir itu seragam yg warna kuning itu. Kan kemarin hari Kamis, jadi kita pakai seragam kuning dong,” ujar Lintong.
Selain itu, Lintong juga membantah bahwa penggunaan seragam berwarna kuning tersebut dilakukan atas instruksi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Menurutnya, Rahmat Effendi datang hanya untuk membuka acara dan memberi kata sambutan saja.
Lintong menambahkan, pada acara itu tidak terjadi pelarangan masuk terhadap petugas Panswalu.
Mengomentari hal tersebut, Ketua Divisi Penegak Hukum Panwaslu Kota Bekasi, Ismail, mengatakan Panwaslu akhirnya diizinkan masuk pada acara tersebut setelah Ketua Panwaslu hadir dan meminta masuk. Sebelumnya, dua petugas dari Panwaslu dilarang masuk.
Panwaslu Kota Bekasi saat ini sudah mengumpulkan barang bukti berupa foto dan video yang didapat dari acara tersebut. Namun, Panwaslu masih menyelediki apakah kampanye terselubung tersebut benar-benar terjadi.
“Setelah Panwaslu akhirnya diijinkan masuk, Panwaslu segera mengumpulkan bukti dengan memfoto dan merekam sampai acara selesai. Saat ini belum ada indikasi kampanye terselubung. Kami masih menyelidikinya terlebih dahulu,” ujar Ismail.
Terkait adanya kampanye terselubung, Ismail meminta warga untuk peka dan segera melaporkan jika melihat hal tersebut. Begitu pun bagi masyarakat yang memiliki bukti kampanye terselubung dalam acara BPPT kemarin. “Bagi masyarakat yang memiliki bukti tambahan, silahkan laporkan ke Panwaslu,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.