Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan Anggaran Rendah Tak Berarti Jakarta Tanpa Pembangunan

Kompas.com - 15/04/2014, 20:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso Mappapoleonro mengakui bahwa realisasi penyerapan anggaran Provinsi DKI Jakarta masih rendah.

Namun, ia membantah tudingan bahwa rendahnya penyerapan anggaran membuat pembangunan di Jakarta tidak berjalan. Menurut Andi, memasuki triwulan kedua atau kuartal pertama tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah banyak menjalankan berbagai program pembangunan.

"Program-program pembangunan yang telah dilakukan antara lain program-program prioritas, yaitu perumahan, perbaikan taman, pengerukan Waduk Marunda, serta Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)," kata Andi di Balaikota Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Andi menjelaskan, penyerapan yang rendah lebih disebabkan masih adanya program yang belum masuk dalam tahap pengerjaan fisik karena saat ini program pembangunan baru masuk dalam tahap perencanaan umum.

Hingga kini, kata dia, baru ada 37 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) yang mengajukan usulan lelang ke Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa. "Padahal, jumlah SKPD dan UKPD lebih dari 700," ujarnya.

Andi menambahkan, penyebab lain rendahnya penyerapan anggaran adalah karena pengesahan APBD DKI yang terlambat, yakni baru disahkan pada Februari lalu dan membutuhkan waktu cukup lama untuk pengoreksian dari Kementerian Dalam Negeri.

"Begitu juga dengan pembentukan Unit Layanan Pengadaan yang baru dibentuk sekitar sebulan lalu. Padahal, seluruh pengadaan lelang harus melalui unit itu," ujarnya.

Seperti diberitakan, penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta hingga April 2014 baru mencapai 4,56 persen. Padahal, dana yang harus diserap mencapai Rp 72 triliun.

Pakar kebijakan publik Universitas Indonesia, Lisman Manurung, mengatakan, seharusnya memasuki periode saat ini, penyerapan anggaran DKI Jakarta dapat mencapai raihan di atas 10 persen.

"Kalau sekarang serapan anggarannya masih di bawah 5 persen dan baru satu digit, itu mengkhawatirkan sekali bagi sebuah pemerintah provinsi," kata Lisman saat dihubungi, Selasa siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com