Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Banyak Rumah Bagus, tapi di Pinggir Sungai

Kompas.com - 30/04/2014, 20:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, normalisasi Sungai Pesanggrahan sebenarnya telah direncanakan sejak 2003. Saat itu, kata dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah melakukan pembebasan lahan terhadap bangunan-bangunan yang ada di pinggirnya.

Namun, menurut Basuki, pengerjaan normalisasi tidak langsung dikerjakan. Akibatnya, lahan diduduki oleh ratusan bangunan ilegal. Ironisnya, bangunan-bangunan tersebut adalah bangunan permanen.

"Kita temukan di hulunya 10 meter, tapi di hilirnya tinggal empat meter. Karena di atasnya sudah dibangun rumah dan gedung-gedung yang kokoh. Saya kaget rumahnya dari beton semua, bagus-bagus, tapi di pinggir sungai," kata Basuki di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (30/4/2014).

Meski demikian, Basuki menegaskan akan tetap melakukan pembongkaran terhadap rumah-rumah tersebut dalam waktu dekat. Agar pembongkaran tidak menuai protes dan reaksi keras dari pemilik rumah, Basuki mengaku telah meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk melaporkan para pemilik bangunan ke kepolisian. Menurut dia, para penyerobot tanah akan dilaporkan untuk tindak pidana penyerobotan lahan.

"Kita ajari Dinas PU DKI. Laporin saja mereka dengan tuduhan penyerobotan tanah. Kan tanahnya sudah kita bebaskan, lalu ditempati secara ilegal. Jadi laporin saja ke polisi, kita bisa tindak pidana. Akhirnya mereka bongkar sendiri karena takut," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Basuki, bila nantinya Pemprov DKI telah berhasil menertibkan semua bangunan, maka pembangunan dinding turap beton (sheet pile) akan dapat segera dimulai. Pengerjaan akan dilakukan oleh Dinas PU DKI bekerja sama dengan Kementerian PU RI.

"Segera, langsung kita sheet pile. Kita akan kerja sama dengan Kementerian PU, memakai dana dari APBN dan APBD. Kita kerjakan bersama, jadi semuanya bisa cepat. Kan kerja sama antara Pemprov DKI dan pusat sudah bagus banget," ujarnya.

Penertiban bangunan-bangunan liar di pinggir sungai yang disertai dengan pembangunan sheet pile merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemprov DKI dalam upaya penanganan terhadap banjir. Selain itu, Pemprov DKI juga akan berupaya menempatkan sejumlah pompa air di beberapa kawasan yang rawan banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com