Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2014, 14:02 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Iqbal (3,5), bocah korban kekerasan dan penganiayaan, akhirnya diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, Senin (12/5/2014). Pihak rumah sakit dan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pun menyerahkan bocah itu kepada pihak keluarga.

"Kami sangat apresiasi terhadap rumah sakit. Sejak 13 Maret, rumah sakit sudah memberikan perhatian yg luar biasa kepada Iqbal. Padahal, saat pertama masuk kondisi Iqbal sangat lemah, namun kini kondisinya sudah sembuh," ujar Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, saat menyerahkan secara simbolis Iqbal kepada keluarga di RS Koja.

Arist mengatakan, peristiwa ini adalah pembelajaran, agar tidak lagi terjadi kasus kekerasan terhadap anak. Dia berharap, dengan keluarnya Iqbal dari rumah sakit, proses penyembuhan Iqbal terus berjalan dengan dukungan penuh keluarga.

Tante Iqbal, Irma Nur Cahyani, yang menerima langsung penyerahan Iqbal, mengaku sangat senang Iqbal bisa pulang. Dia berjanji merawat Iqbal dengan segenap kemampuan.

Sementara itu, ibu kandung Iqbal, Iis Novianti, belum bisa merawat Iqbal. Menurut Arist, kondisi psikologis Iis masih belum stabil sehingga masih memerlukan perawatan.

Seperti diberitakan, Iqbal menjalani perawatan medis selama kira-kira dua bulan di RS Koja, Jakarta Utara. Bocah itu diculik teman lelaki ibunya, Dadang Supriatna, sejak Desember 2013. Dadang juga menganiayanya.

Saat ini, meskipun sudah keluar dari rumah sakit, Iqbal tetap akan menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com