Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bogor Kaji Penggunaan Angkot Listrik

Kompas.com - 14/05/2014, 08:37 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor sedang mengkaji untuk menggunakan angkutan umum menggunakan energi listrik sebagai pengganti angkutan kota (angkot) yang masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, mobil listrik dipilih menjadi salah satu alternatif karena dianggap ramah lingkungan, hemat, dan rendah tingkat kecelakaannya.

Hal itu dikatakan Bima Arya dalam audiensi dengan tim mobil listrik, Selasa (13/5/2014) di Balaikota Bogor. Turut hadir dalam audiensi adalah Kepala Dinas Lalu LIntas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor Suharto dan East Jawa Representative PT Grain Syukur Hidayat.

"Kami ingin mensinkronkan moda transportasi yang ada di Kota Bogor. Kita perlu masukan-masukan yang reliable," katanya.

Biaya murah

Dia mengaku penggunaan angkutan umum berbahan bakar listrik atau BBG merupakan pilihan yang sedang dipertimbangkan.

"Kita sedang elaborasi sistem angkutan umum yang ramah lingkungan. Kami sangat tertarik. Ada beberapa pilihan," kata Bima.

Sementara itu Manager Pemasaran PT Grain, Haryanto Setiawan mengatakan mobil listrik menjadi salah satu alternatif yang menarik karena banyaknya keuntungan dibandingkan mobil konvensional.

Perusahaan tersebut tengah mengembangkan mobil dengan energi listrik. Mobil listrik dipilih karena keunggulannya, kata Haryanto, yakni low noise, low accident, low cost, dan low emission.

Dengan biaya Rp 10.000, mobil listrik dapat melaju sejauh 100 kilometer. Dngan perhitungan biaya listrik yang dikeluarkan untuk mengisi baterai maksimal 6 jam.

"Saat ini kami sedang berkonsentrasi di Pulau Jawa. Karena Pulau Jawa dan Bali merupakan pulau dengan konsumsi BBM paling tinggi di Indonesia dengan jumlah penggunaan mobil pribadi paling tinggi," katanya. (wid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com