Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Transjakarta Malam Hari Meningkat

Kompas.com - 03/06/2014, 12:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah dua hari ini, sejak Minggu (1/6/2014) transjakarta angkutan malam hari (amari) beroperasi. Menurut Kepala Unit Pengelola (UP) Transjakarta Pargaulan Butar-Butar, warga Jakarta menyambut baik beroperasinya transjakarta amari tersebut.

"Selama dua hari ini, transjakarta malam hari telah mengangkut penumpang sampai 6.418 orang," kata Butar-Butar, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (3/6/2014). 

Transjakarta amari beroperasi di tiga koridor, yakni koridor I (Blok M-Kota), koridor III (Kalideres-Harmoni), dan koridor IX (Pluit-Pinangranti).

Menurut dia, jumlah penumpang di koridor I mengalami peningkatan di hari kedua, yakni dari 1.383 penumpang di hari pertama menjadi 1.467 penumpang di hari berikutnya. Sementara di koridor III dan IX, mengalami penurunan penumpang di hari kedua.

Di koridor III, total penumpang selama dua hari mencapai 1.117 penumpang, dengan rincian 577 penumpang di hari pertama dan 540 penumpang di hari kedua.

Kemudian total penumpang transjakarta amari di koridor IX mencapai 2.451 penumpang. Jumlah itu terdiri dari 1.449 penumpang di hari pertama dan 1.002 penumpang di hari kedua.

"Hari Minggu kan banyak orang pulang dari kampung atau liburan. Kalau hari Senin, tidak cukup banyak yang pulang malam hari, jadi mungkin itu pengaruhnya," kata Butar-Butar.

Sebanyak 18 unit bus dioperasikan untuk transjakarta amari, dari pukul 23.00 hingga 15.00 WIB.Masing-masing koridor mendapat enam unit transjakarta amari.

Atas penerapan transjakarta amari ini, UP Transjakarta tidak menambah gaji para pramudi, melainkan shift-nya yang diatur, ada yang bertugas di pagi dan malam hari.

Sementara untuk harga tiketnya, mulai pukul 05.00-07.00 WIB, seharga Rp 2.000. Sementara, di waktu reguler, 07.00-23.00 WIB dan 23:00-05:00 WIB, harganya tetap Rp 3.500.

"Kalau peminatnya banyak dan lancar, bisa saja busnya ditambah dan meluas ke koridor lainnya," kata Butar-Butar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com