Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuding Ada Pemilih Siluman, Saksi Prabowo-Hatta Disebut Tak Punya Bukti

Kompas.com - 21/07/2014, 10:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPD DKI Jakarta PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi menilai aksi walk out saksi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tak berdasar. Aksi itu seharusnya disertai bukti-bukti keberatan.

"Keberatan mereka karena adanya pemilih siluman kan tidak punya bukti. Jokowi-JK tetap mendominasi suara di TPS yang dilakukan pemungutan suara ulang," ujar dia melalui siaran pers, Minggu (20/7/2014).

Akan lain ceritanya, lanjut Pras, jika aksi walk out tersebut menyertakan bukti-bukti adanya pemilih siluman yang konkret, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga aksi itu bakal lebih memiliki landasan hukum yang kuat.

Pras memastikan bahwa pihaknya pun berkomitmen untuk menaati keputusan yang telah diambil Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Oleh sebab itu, Pras meminta kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa legawa menerima hasil rekapitulasi suara di DKI Jakarta ataupun di provinsi lainnya. Menghargai keputusan KPU, kata Pras, merupakan bagian dari demokrasi yang layak diteladani oleh masyarakat.

"Kita mengikuti semua proses pemilihan ulang, dan terbukti kami kembali mendominasi pemilih. Intinya kami siap dengan keputusan KPU selanjutnya, dan siap membuka diri demi proses demokrasi yang lebih baik," ucap dia.

Pras berharap kondisi demikian tidak akan berujung pada aksi-aksi massa yang tidak diinginkan dan dapat memperkeruh suasana demokrasi. Ia berharap meski berbeda soal pendapat, seluruh elemen bangsa tetap bersatu.

Diberitakan, saksi pasangan capres nomor urut satu Prabowo-Hatta melakukan walk out saat rapat pleno rekapitulasi hasil pilpres oleh KPU DKI Jakarta di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (19/7/2014) malam. Kendati diwarnai walk out, KPU DKI Jakarta tetap melanjutkan rapat pleno.

"Kalau kami walk out, itu kan amanat masyarakat. Suara-suara kami yang dimanipulasi dan sebagainya supaya di-clear-kan dulu baru rapat dilanjutkan," kata Syarief, saksi Prabowo-Hatta, seusai meninggalkan rapat pleno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com