Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Digugat Rp 1 Miliar oleh Anaknya, Bertemu Tidak Saling Sapa

Kompas.com - 26/09/2014, 17:54 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Sengketa tanah di keluarga Fatimah (90) tidak hanya melibatkan dirinya. Rupanya, Nurhakim, menantu sekaligus penggugat, juga melaporkan ketiga anak Fatimah sebagai tergugat, yaitu Rohimah, Marhamah, dan Masamah.

Masamah yang merupakan anak bungsu dari delapan anak-anak Fatimah heran kenapa dia ikut dimasukkan sebagai tergugat dalam pengadilan.

Masimah yang biasa dipanggil Amas ini bukan termasuk orang yang menempati rumah di atas tanah seluas 397 meter persegi di Cipondoh, Tangerang, yang dipersengketakan Nurhakim. [Baca: Digugat Atas Penggelapan Rumah, Fatimah Mengaku Diteror Anaknya Sendiri]
 
"Karena nama saya juga ikut dilaporin, saya mau lapor balik (Nurhana dan Nurhakim) atas tuduhan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan," ujar Amas kepada Kompas.com, Jumat (26/9/2014).

Amas menambahkan bahwa hal tersebut barulah rencana semata dan baru saja dipikirkan. Kini dia beserta saudaranya hanya ingin fokus membantu ibunya melewati masa sulit sekarang ini.

Fatimah mengaku tidak lagi mau berdamai dengan anaknya, Nurhana, dan menantunya, Nurhakim. Dia merasa sudah sakit hati menghadapi perlakuan mereka yang secara tiba-tiba menyeretnya masuk ke pengadilan.

"Enggak, enggak mau damai," kata Fatimah saat ditanya mengenai kemungkinan berdamai dengan anak dan menantunya. "Kalau bertemu kayak waktu di kelurahan juga sudah enggak nyapa, diam-diam saja," kata Fatimah.

Fatimah juga telah menerima panggilan pengadilan pada 8 Juli 2014 lalu, saat dia sedang menjalankan ibadah puasa. Saat itu, dia kaget dan sedih dengan perlakuan anak dan menantunya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com