"Tidak semua orang punya posisi dan kekuasaan seperti ini. Dengan itu, kita punya pilihan untuk berbuat baik atau sama sekali nggak berbuat apa-apa. Saya berusaha untuk jadi pemimpin yang bisa berbuat banyak hal baik untuk orang lain lewat tugas-tugas saya," urai Vero dalam wawancara dengan radio Sonora, Kamis (2/10/2014).
Sebelumnya, Veronica mengaku telah belajar mendampingi Ahok ketika Ahok menjabat sebagai pejabat mulai dari anggota DPR RI, Bupati Bangka Belitung Timur, dan anggota DPRD Bangka Belitung.
"Dari situ, mental saya sudah diasah," katanya.
Kendati demikian, menjadi pendamping Wakil Gubernur DKI Jakarta bukanlah urusan sederhana. Namun, ia mengaku harus mampu menjalaninya.
"Terpaksa kuat sih. Kalau nggak kuat, mesti dikuat-kuatin," canda Veronica.
"Kalau orang Tiongkok bilang, kalau nikah sama ayam, ya ikut ayam, jadi terima saja," katanya.
Ia menambahkan, ia dan Ahok ibarat leher dan kepala yang saling melengkapi. Kepala tanpa leher tidak akan bisa berdiri tegak, sedangkan leher tanpa kepala juga tak ada gunanya. Oleh karena itu, ia menyadari bahwa dukungan untuk satu sama lain sangatlah dibutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.