Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Ponsel, Polisi Lacak Keberadaan PRT Penggondol Rp 1 Miliar

Kompas.com - 05/11/2014, 15:10 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Amin Sri Sulasmi alias Siti (34), pembantu rumah tangga (PRT) yang membawa kabur perhiasan senilai Rp 1 miliar dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) mobil di rumah majikannya, Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat, ditangkap.

Sebelumnya, ia sempat buron selama sekitar dua pekan. "Kami sangat minim informasi mengenai tersangka. Saat kejadian berlangsung, tidak ada saksi mata, tidak ada CCTV," kata Kapolsek Menteng Ajun Komisaris Besar Pol Gunawan, Selasa (4/11/2014).

Alhasil, pelacakan dilakukan melalui handphone Siti. Sejak Selasa (21/10/2014), hari pertama ia bekerja, nomor ponsel Siti memang sudah diketahui oleh majikannya, Listiawan Widyatmoko (51). [Baca: Pengakuan Siti, PRT yang Menggondol Perhiasan Rp 1 Miliar di Rumah Majikannya]

Pada hari Listiawan melaporkan kejadian pencurian, yaitu Rabu (22/10/2014), polisi mulai melakukan pencarian terhadap Siti. [Baca: Komplotan Pencuri Modus Pura-pura Jadi PRT Terinspirasi Berita Kriminal]

Menurut Siti, setelah mencuri, ia kembali ke rumah kontrakannya di kawasan Jatipulo, Tanah Abang. Beberapa hari kemudian, ia kembali ke kampung halamannya, di Ponorogo, Jawa Timur.

Saat disambangi di kediamannya, Siti tengah bersama keluarga. Namun, pasangannya, Triyono alias Purwanto (35), yang merupakan otak dari pencurian itu, justru sedang tidak bersamanya. [Baca: Mencuri Senilai Rp 1 Miliar, Siti Jual Perhiasan Majikan Rp 150 Juta]

"Purwanto tertangkap di tempat lain, yaitu di Pandeglang, Banten, hanya selang tiga hari setelah kejadian," kata Gunawan.

Sebelumnya, Siti dikabarkan mengambil perhiasan yang berupa giwang, kalung, dan anting-anting senilai kurang lebih Rp 1 miliar di laci kamar Listiawan. Ia juga membawa kabur tujuh BPKB mobil dan tiga BPKB motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com