Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Rutan Kejagung, Petugas Temukan Uang Dalam Jumlah Banyak

Kompas.com - 18/11/2014, 21:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung menyita uang dalam jumlah banyak saat inspeksi mendadak yang dilakukan di sejumlah sel tahanan Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014).

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, uang yang disita dari sejumlah tahanan itu mulai dari pecahan Rp 10.000, Rp 50.000 sampai dengan Rp 100.000. Selain uang, perangkat komunikasi juga disita dari para tahanan. Bahkan ada yang memiliki iPad.

Kepala Subdit Tindak Pidana Penyidikan Korupsi Sarjono Turin, mengatakan masih menghitung berapa total uang yang didapat dari para penghuni tahanan tersebut.

"Hasil masih evaluasi berapa total uang yang kami dapat, belum bisa kami gambarkan. Yang jelas uang dalam bentuk banyak," kata Sarjono, seusai sidak. [Baca: Sidak Rutan, Kejagung Sita Cairan Pembersih Lantai dari Sel Tahanan Udar Pristono]

Menurut dia, tahanan di sana tidak boleh membawa uang dalam jumlah banyak. Minimal, lanjutnya, tahanan di sana diperbolehkan menyimpan uang di bawah Rp 1.000.000.

"Sebenarnya tahanan tidak boleh membawa uang dalam jumlah banyak. Di atas satu juta rupiah enggak boleh. Tetapi kalau di bawah satu juta rupiah boleh. Buat beli sabun," ujar Sarjono.

Kata dia, tahanan bisa menitip untuk membeli sabun kepada petugas rutan. Tahan tidak diperbolehkan keluar untuk membeli keperluan atau alat mandi sendiri. Sarjono mengatakan, barang-barang yang dilarang masuk ke tahanan itu diduga diselundupkan. "Barang itu bisa masuk melalui pembesuk," ujarnya.

Sidak juga dilakukan di sel tahanan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono. Dari sana, petugas mendapati barang-barang meliputi ponsel Esia, charger, cairan pembersih lantai, baterai Samsung, dan beberapa lainnya. Sidak kali ini dianggap maksimal karena menyita uang dan perangkat komunikasi cukup banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com