"Setelah menguras uang korban di ATM, uang itu langsung dibagi-bagi. Korban juga selalu diberi Rp 100.000," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/12/2014).
Komplotan perampok ini terdiri dari Sutrisno sebagai sopir taksi, Jambi sebagai perampok yang naik di tengah jalan, serta Edwar dan Agus sebagai perampok yang bersembunyi di bagasi taksi.
Heru mengatakan, pada perampokan pertama, sempat terjadi dialog antara komplotan perampok dan korbannya. Korban, yang merupakan seorang wanita, meminta telepon genggamnya dikembalikan. Hal ini dituruti oleh komplotan tersebut. [Baca: Injak Rem Dua Kali Jadi Kode bagi Sopir Taksi Komplotan Perampok]
Namun, hal yang sama tidak terjadi pada perampokan berikutnya, termasuk pada perampokan RW di kawasan Kuningan dan RS di Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan.
Semua barang korbannya diambil, termasuk telepon genggam. Heru mengatakan, target utama komplotan ini adalah menguras ATM korbannya. Totalnya, mereka telah merampok empat kali di kawasan SCBD dan Kuningan.
Saat ini, polisi telah menangkap tiga pelaku perampokan, yaitu Sutrisno, Edwar, dan Agus Supriyanto. Agus juga merupakan bagian dari komplotan perampok yang bersembunyi di dalam bagasi pada perampokan terakhir mereka di SCBD.
Saat perampokan terakhir itu, Agus menggantikan posisi Edwar. Perampok yang baru naik di tengah jalan, Jambi, saat ini masih buron. Dalam penangkapan, polisi juga menyita barang bukti berupa satu senjata api mainan, satu laptop, satu gerinda, dan kunci Inggris. Tidak hanya itu, polisi juga mengamankan seragam perusahaan taksi Blue Bird.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.