Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Masih Bisa Gunakan Koin untuk Bayar Meteran Parkir

Kompas.com - 06/02/2015, 16:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna kendaraan masih bisa membayar tarif parkir melalui alat meteran parkir dengan koin. Padahal, seharusnya sejak Jumat (6/2/2015) ini, warga sudah diwajibkan memiliki kartu berisi uang elektronik yang telah disediakan enam bank.

Pada peluncuran pembayaran parkir menggunakan uang elektronik, Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga menargetkan pembayaran koin hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu satu pekan.

Saat dikonfirmasi, Sunardi mengaku masih akan memperpanjang waktu pembayaran koin di alat meteran parkir.

"Kami evaluasi pelaksanaan pembayaran menggunakan e-money hari Senin. Jadi batas waktu hari ini untuk menerapkan e-money sepenuhnya belum bisa (terlaksana)," kata Sunardi, Jumat (2/6/2015). 

Menurut dia, warga masih banyak yang memilih menggunakan uang koin dibanding uang elektronik untuk pembayaran meteran parkir. [Baca: Ahok: Sekarang Tidak Ada Lagi Uang yang Lari ke Oknum Tidak Jelas]

Meskipun warga masih diizinkan membayar menggunakan koin, ia mengklaim realisasi pembayaran tarif parkir dengan uang elektronik sudah baik. "Dukungan masyarakat masih minim, lebih banyak yang bayar parkir pakai koin," kata Sunardi.

Lebih lanjut, ia kembali mengklaim pendapatan daerah dari meteran parkir mencapai Rp 10 juta tiap harinya. Sebanyak 60 persen atau sebesar Rp 6 juta pendapatan berasal dari pembayaran uang elektronik. Sementara sisanya sebesar Rp 4 juta, merupakan pendapatan dari koin.

Setelah evaluasi pembayaran uang elektronik meteran parkir di Jalan Agus Salim (Sabang) selesai, Dishub DKI bakal menerapkannya di Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Sistem pembayaran tarif parkir di sana sudah pakai e-money, tidak ada koin lagi. Selanjutnya, kami akan pasang di Jalan Falatehan. Kemudian lanjut ke masing-masing titik perwakilan di lima wilayah hingga target 2-3 tahun mendatang 400 parkir on street memakai sistem parkir elektronik," ujar Sunardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com