Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Lion Air Ancam Blokir Penerbangan

Kompas.com - 20/02/2015, 14:22 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Situasi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (20/2/2015), semakin ramai. Kepadatan didominasi oleh penumpang Lion Air yang awalnya berada di Terminal 1B.

Mereka mengaku diminta pindah ke Terminal 3 untuk melakukan proses refund dan penerimaan uang kompensasi. Sesampai di Terminal 3, ratusan orang itu diharuskan mengantre di belakang penumpang lain yang sudah terlebih dahulu ada di depan loket refund.

Para penumpang yang lebih dulu di loket merupakan penumpang Lion Air yang dijadwalkan terbang hari ini. Sementara itu, mereka yang baru datang dari Terminal 1 mengaku sudah dua hari menunggu kejelasan. Mereka pun tidak rela jika diminta bersabar dan mengantre di belakang para penumpang yang baru datang hari ini.

Seorang penumpang dari Terminal 1, Riko (29), dengan tujuan penerbangan Batam, menegaskan bahwa tidak adil jika penumpang yang datang hari ini dilayani lebih dulu. Dia pun kecewa karena Lion Air beberapa kali menerbangkan pesawat yang bukan tujuan mereka.

"Buktinya kami ke sini ramai-ramai berharap uang balik, kenyataannya tidak. Padahal dari Terminal 1B kami ke sini naik Damri, bayar sendiri kami," kata Riko kepada Kompas.com.

Menurut Riko, dia sempat diminta oleh petugas di Terminal 3 untuk melakukan check in. Namun, hal itu ditolak karena Riko khawatir tidak ada pengembalian uang lagi setelah check in.

Kemarahan Riko dan calon penumpang lainnya memuncak diiringi dengan teriakan-teriakan menghujat Lion Air dan Bandara Soekarno-Hatta. Para calon penumpang itu mengeluhkan pelayanan bandara yang tidak baik karena mereka tidak mendapatkan makanan dan minuman sama sekali.

"Kalau mau pergi, saya bisa dari kemarin, tetapi ini kan soal duit. Rugi saya kalau enggak minta (kompensasi)," tutur Riko.

Semua penumpang dari Terminal 1B itu pun sempat turun dan berjalan keluar dari Terminal 3. Mereka mengancam akan memblokir bandara jika tidak ada kejelasan untuk mereka. "Kami tunggu sampai pukul 15.00 WIB nanti. Kalau enggak ada kejelasan, kami blokir, hantam bandara!" seru mereka.

Akibat kejadian ini, beberapa penumpang yang berada di Terminal 3 terganggu. Pintu masuk Terminal 3 juga sempat dipenuhi oleh penumpang Lion Air sehingga menghalangi jalan masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com