Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kali Atep Lihat Rumahnya Terbakar

Kompas.com - 25/02/2015, 14:13 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lagi habis jejak kebakaran pada tahun 2012, kini Atep (54) kembali kehilangan tempat tinggalnya. Rumah Atep di RT 005 RW 001 Kelurahan Karanganyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, itu menjadi satu dari 309 bangunan yang dilalap api dalam kebakaran hebat yang terjadi pada Senin (23/2).

”Waktu kebakaran tahun 2012, rumah saya di Jalan A juga terbakar. Habis semua. Sampai sekarang, rumah itu belum selesai dibangun,” ujar Atep, Selasa (24/2/2015).

Sehari-hari, Atep berdagang onderdil bekas untuk mobil di Asem Reges. Senin sore, seperti kebiasaannya, Atep pulang untuk shalat. Baru tiba di ujung gang masuk rumahnya, api sudah berkobar dan membakar rumah mertuanya.

”Saya langsung bantuin mertua ngeluarin barang. Eh, saya lupa rumah saya. Begitu ingat, rumah sudah terbakar juga,” kata pemilik rumah berukuran 33 meter persegi itu.

Selasa siang, dia tengah mengumpulkan besi, seng, dan benda lain yang masih berharga untuk kemudian dijual ke tukang beli barang bekas. Hasil dari menjual sisa-sisa kebakaran itu akan menjadi penyambung hidup keluarga Atep.

Sopinah (56) mengalami hal serupa. ”Tahun 1978, kebakaran terjadi di sini. Rumah saya terbakar lalu dibangun. Eh, sekarang lagi,” kata warga RT 007 RW 001 Kelurahan Karanganyar itu.

Kali ini, rumah yang ia tempati bersama dua kerabatnya hanya tersisa tembok bagian bawah. Beruntung dia punya asuransi kebakaran sehingga ada modal membangun ulang rumahnya.

Kebakaran membuat Ina (32) harus ekstra menenangkan anaknya yang baru berumur 8 bulan. ”Mungkin suasana enggak enak ya. Di pengungsian beda dengan rumah,” katanya.

Tidak hanya itu, dia dan suaminya juga harus merogoh kocek lebih untuk membayar uang kos pasca kebakaran. ”Ada kos, tapi harganya Rp 900.000 per bulan. Kalau di tempat yang terbakar, Rp 300.000 saja. Tapi ini darurat, kalau enggak segera diambil, bisa hilang tuh kamar,” kata Ina yang bersuamikan penjaga parkir di sebuah hotel itu.

Strategis dan padat

Camat Sawah Besar Henri Perez Sitorus mengatakan, 2.245 orang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran ini. ”Ini kebakaran kedua selama menjadi camat di sini. Desember 2014, kebakaran juga terjadi di pemukiman padat,” ucapnya.

Henri melihat, persoalan kebakaran tidak bisa dilepaskan dari kepadatan penduduk di wilayahnya, terutama di Kelurahan Karanganyar, Kartini, dan Mangga Dua. Apalagi, lokasi tersebut strategis dan dekat dengan tempat perdagangan, tempat hiburan, dan lokasi bisnis.

Dengan lahan terbatas, warga membangun rumah bertingkat hingga tiga bahkan empat lantai. Rumah bersusun tinggi ini bahkan bermunculan di dalam gang sempit, seperti di lokasi kebakaran. Bagian atas rumah banyak yang dibangun dari tripleks atau kayu sehingga mudah terbakar.

Selain itu, instalasi listrik di tiap kamar kos atau rumah menjadi tidak terkontrol. Ini yang kerap memicu kebakaran. ”Semua tidak bisa dilepaskan dari akumulasi masalah selama bertahun-tahun sehingga muncul kebakaran besar,” kata Henri.

Perbaikan lingkungan juga tidak mudah. Banyak warga menolak kampung deret karena enggan tanah mereka terpotong untuk pelebaran jalan. Tawaran ganti rugi sesuai nilai jual obyek pajak (NJOP) atau kompensasi membangun rumah tingkat yang tinggi juga tidak mempan. Henri berharap, ada tim tingkat provinsi yang bisa bersinergi menyelesaikan masalah tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pihaknya serius merevitalisasi permukiman kumuh dan padat penduduk. ”Kami ingin membangun kampung-kampung yang sehat. Salah satu caranya dengan membangun kampung deret atau relokasi ke rumah susun. Kawasan ini dijadikan ruang terbuka hijau. Ada banyak kemungkinan, perlu pemikiran dan program yang jelas,” ujarnya. (FRO/ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com