Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susun Ulang Alokasi Anggaran APBD DKI 2015 Ditargetkan Selesai dalam Dua Pekan

Kompas.com - 24/03/2015, 16:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi tidak bisa menggunakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015, menyusul tak tercapainya kesepakatan dengan DPRD.

Dengan demikian, APBD yang akan dipakai pada tahun ini akan menggunakan pagu anggaran tahun sebelumnya, yang disertai dengan penyusunan ulang alokasi anggaran.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono mengatakan, penyusunan ulang alokasi anggaran akan ditandai dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).

Penyusunan KUA-PPAS ditargetkan akan selesai dalam tiga hari. "Hari ini kan KUA-PPAS dibuat lebih detail lagi oleh Bappeda. Karena itu, kita lihat dulu struktur APBD DKI berdasarkan KUA-PPAS yang baru. Lantas saya mau lihat struktur APBD seperti apa," kata Heru, di Balai Kota, Selasa (24/3/2015).

Menurut Heru, penyusunan ulang alokasi anggaran yang baru ditargetkan akan selesai dalam dua pekan.

Meski dalam amanat Undang-Undang (UU) Pemprov DKI diberikan waktu selama 30 hari. "Kalau amanat UU 30 hari. Tetapi kita mau percepatlah, biar dua minggu bisa," ujar mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini.

Heru mengatakan, cepatnya proses penyusunan alokasi anggaran karena Pemprov sudah memiliki kerangka anggaran yang ada pada RAPBD DKI 2015.

Jadi, kata dia, Pemprov hanya tinggal menentukan ulang besaran anggaran yang ada di tiap program, sesuai pagu anggaran yang digunakan.

Sebagai informasi, besaran pagu anggaran yang akan digunakan adalah sebesar Rp 72,9 triliun, sesuai dengan besaran APBD 2014.

Jumlah ini lebih kecil sekitar Rp 180 miliar ketimbang RAPBD 2015 yang ditolak oleh DPRD, yang jumlahnya mencapai Rp 73,08 triliun.

"Sebenarnya sudah ada kerangkanya kan yang RAPBD DKI 2015 yang lama, pagunya sudah disesuaikan. Mana yang untuk pendidikan, kesehatan, tata ruang, infrastruktur, sosial, BOS, BOP," ucap Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com