Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kabar 10 Tahanan BNN yang Kabur?

Kompas.com - 13/04/2015, 18:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepuluh tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terlibat berbagai kasus narkoba melarikan diri dengan cara menjebol tembok dan terali penjara pada Selasa (31/4/2015) lalu.

Tahanan yang kabur berasal dari jaringan Aceh dan juga pengedar yang ditangkap di Pemakaman San Diego Hills, dan lainnya.

Lewat dua pekan setelah kejadian tersebut, bagaimana proses penangkapan kembali tahanan yang kabur itu?

Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Dedi Fauzi El Hakim nampaknya masih irit berbicara. [Baca: Tahanan yang Kabur dari BNN Belum Ditemukan]

Sambil bercanda-canda, Dedi menyebut sudah hampir seluruh tahanan tersebut ditangkap kembali. "Hampir 75 persen sudah kita tangkap, beberapa sudah kita tangkap," kata Dedi di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (13/4/2015).

Padahal, pada hari Sabtu (11/4/2015) kemarin, Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi menyatakan, belum ada tahanan yang ditangkap. Dedi mengklaim, tahanan yang kabur itu ditangkap di berbagai wilayah.

"Ditangkap di seluruh pelosok nusantara dari pulau Jawa, Sabang sampai Merauke," ujar dia dengan nada guyon.

Lantas apakah ada jajarannya yang terlibat meloloskan sepuluh tahanan tersebut? "Ya namanya di seluruh dunia, yang namanya manusia tidak kebal dengan godaan iblis," ujar Dedi.

Dedi menyebut adanya oknum yang terlibat. Namun dia enggan menyebut oknum manakah itu. Apakah dari petugas BNN atau diduga petugas polisi.

"Ada keterlibatan dari pihak luar. Termasuk jaringannya dia (yang kabur), termasuk ada juga oknum. Ini perencanaan kaburnya itu sangat luar biasa," ujar Dedi tanpa merinci lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyesalan Pembunuh Pria Lansia di Bogor : Maaf, Saya Terpengaruh Alkohol...

Penyesalan Pembunuh Pria Lansia di Bogor : Maaf, Saya Terpengaruh Alkohol...

Megapolitan
Sakit Hati Ditanya 'Mau Makan Apa', Seorang Pengamen Tega Bunuh Lansia di Bogor

Sakit Hati Ditanya "Mau Makan Apa", Seorang Pengamen Tega Bunuh Lansia di Bogor

Megapolitan
Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar untuk Atasi Banjir Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar untuk Atasi Banjir Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Satpol PP Bongkar Tenda Pengungsi WNA di Depan Kantor UNHCR

Satpol PP Bongkar Tenda Pengungsi WNA di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
PDI-P Lebih Berpeluang Koalisi dengan PKS ketimbang Koalisi Bogor Maju pada Pilkada 2024

PDI-P Lebih Berpeluang Koalisi dengan PKS ketimbang Koalisi Bogor Maju pada Pilkada 2024

Megapolitan
Pengamen yang Tega Bunuh Lansia di Sungai Cidepit Bogor Mengaku Menyesal

Pengamen yang Tega Bunuh Lansia di Sungai Cidepit Bogor Mengaku Menyesal

Megapolitan
Atlet Senam Artistik di Depok Tak Lolos PPDB, Panitia Prioritaskan Cabor Basket, Sepak Bola, dan Renang

Atlet Senam Artistik di Depok Tak Lolos PPDB, Panitia Prioritaskan Cabor Basket, Sepak Bola, dan Renang

Megapolitan
Berawal dari Kejar Layangan, Bocah 8 Tahun Masuk Tol Cijago dan Tewas Tertabrak Mobil

Berawal dari Kejar Layangan, Bocah 8 Tahun Masuk Tol Cijago dan Tewas Tertabrak Mobil

Megapolitan
“Bokap dan Kakek Sudah di Tempat Jauh Lebih Baik, Sudah Enggak Sakit-sakit Lagi”

“Bokap dan Kakek Sudah di Tempat Jauh Lebih Baik, Sudah Enggak Sakit-sakit Lagi”

Megapolitan
Proyek Pengerukan Kali Semongol untuk Atasi Banjir Sudah Mencapai 30 Persen

Proyek Pengerukan Kali Semongol untuk Atasi Banjir Sudah Mencapai 30 Persen

Megapolitan
Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku: Sudah Biasa Ribut Sambil Banting Barang

Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku: Sudah Biasa Ribut Sambil Banting Barang

Megapolitan
Berantas Judi 'Online', Pakar Hukum: Bandar dan Kaki Tangan yang Tertangkap Harus Dibawa ke Pengadilan

Berantas Judi "Online", Pakar Hukum: Bandar dan Kaki Tangan yang Tertangkap Harus Dibawa ke Pengadilan

Megapolitan
Monas Tutup Hari Ini, Petugas Masih Bersihkan Sampah Sisa Acara HUT Bhayangkara

Monas Tutup Hari Ini, Petugas Masih Bersihkan Sampah Sisa Acara HUT Bhayangkara

Megapolitan
Ada Penertiban Pengungsi WNA di Kuningan, Jalan Depan Kantor UNHCR Ditutup

Ada Penertiban Pengungsi WNA di Kuningan, Jalan Depan Kantor UNHCR Ditutup

Megapolitan
5 RT di Jakarta Timur Banjir Usai Diguyur Hujan Semalam

5 RT di Jakarta Timur Banjir Usai Diguyur Hujan Semalam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com