BOGOR, KOMPAS.com - Pengamen berinisial RA (27) menyesal telah mengakhiri hidup seorang pria paruh baya, TS (60).
Penyesalan itu diungkap RA di hadapan awak media ketika dihadirkan dalam konferensi pers di Polresta Bogor Kota, Senin (1/7/2024).
"Saya menyesal karena saya sedang terpengaruh alkohol,” ucap RA.
RA membunuh TS dengan memukul dan menendang bagian wajah sebanyak 10 kali.
Baca juga: Sakit Hati Ditanya Mau Makan Apa, Seorang Pengamen Tega Bunuh Lansia di Bogor
Setelah tak bernyawa, RA membuang jasad TS ke Sungai Cidepit, Kecamatan Bogor Barat.
Selain menyesal, pelaku meminta maaf kepada keluarga TS atas perbuatannya.
"Saya menyesal, Pak. Permohonan maaf sebesar-besarnya (kepada keluarga korban)," ucap RA.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, pembunuhan itu dipicu karena sakit hati.
"Tersangka sakit hati karena bertemu dengan korban di warung makan, kemudian ditanya ‘malam hari ini mau makan apa’, hanya sekadar bahas itu," kata Luthfi.
Baca juga: Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali
"Namun, karena si pelaku terpengaruh oleh minuman alkohol sehingga terpancing emosinya,” ucap Luthfi.
Adapun jasad TS ditemukan warga di aliran Sungai Cidepit di Gang Makam, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada Sabtu (29/6/2024) sore.
Setelah menerima laporan dari warga, polisi langsung mendatangi lokasi penemuan mayat dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari situ, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh mayat tersebut.
Baca juga: Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali
Pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan terkait dugaan pembunuhan tersebut dan menangkap tersangka RA.
Akibat perbuatannya, RA sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.
(Reporter : Ruby Rachmadian | Editor : Fitria Chusna Farisa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.