Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Bukti Sperma dan Alat Kontrasepsi di Kamar Kos Alfi

Kompas.com - 13/04/2015, 19:54 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menemukan sejumlah alat bukti di kamar kos Deudeuh Alfi Sahrin (26) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin. Di antara bukti-bukti tersebut terdapat dua hal yang diduga milik pembunuh Alfi, yakni sperma dan alat kontrasepsi.

"Dari hasil olah TKP, kami temukan ada alat kontrasepsi dan sisa sperma," kata Kapolsek Metro Tebet Komisaris I Ketut Sudarma saat dihubungi, Senin (14/3/2015) malam.

Sisa sperma tersebut nantinya bisa dijadikan alat bukti kuat soal pembunuhan terhadap Alfi. Namun, polisi belum berani menyimpulkan pelaku pembunuhan.

"Kami belum bisa simpulkan pembunuhnya," kata Ketut. [Baca: "Kami Tak Percaya Alfi Bekerja seperti Itu..."]

Dari pemeriksaan terhadap enam saksi, polisi masih belum bisa memastikan pekerjaan Alfi. "Enggak tahu pekerjaannya juga. Pemeriksaan saksi-saksi juga enggak ada yang mengarah ke sana," ucap Ketut.

Selain kedua barang tersebut, polisi juga menemukan selimut, kabel, kaus kaki, dan buku catatan.

Dari buku tersebut, dugaan yang beredar menunjukkan bahwa Alfi mencatat beberapa nomor dan aktivitasnya selama ini. "Bukan buku tamu, tetapi itu sekadar coretan nonformal saja," kata Ketut.

Alfi ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 15-C, Nomor 28, RT 7 RW 10, Tebet Timur, Jakarta Selatan. Perempuan tersebut ditemukan terbujur kaku di kamar kosnya, tanpa busana, dan terikat kabel. Mulutnya disumpal dengan kaus kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com