Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penculikan Thalib Abbas, Kodam Jaya Periksa Dua Anggotanya

Kompas.com - 21/04/2015, 08:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kodam Jaya) tengah memeriksa dua anggotanya yang diduga terlibat kasus penculikan pengusaha Thalib Abbas. Kepala Penerangan Kodam Jaya Lentan Kolonel Infanteri Heri Prakoso mengatakan, kedua anggota tersebut tengah diperiksa oleh detasemen polisi militer (Den POM) Cijantung, di Jakarta Timur.

Heri menyebut, dalam kasus ini, kedua anggota Kodam Jaya tersebut tengah berada di waktu dan tempat yang salah. Dua anggota yang disebutkan berinisial M dan P tersebut mengaku diajak oleh seniornya, seorang pensiunan Kodam Jaya yakni Kopral Kepala Jarwo.

"Jadi dua orang itu sebetulnya tidak tahu menahu, tapi diajak seniornya yang sudah pensiun dari sini, namanya itu Jarwo," kata Heri kepada Kompas.com, Selasa (21/4/2015) pagi.

Heri melanjutkan, Jarwo adalah pensiunan Kodam Jaya tahun 2013 kemarin. Menurut dia, Jarwo juga diajak oleh empat pelaku lainnya yang juga ditangkap dalam kasus ini. Pihak Kodam Jaya menyatakan, jika oknum anggotanya terbukti bersalah maka akan ada sanksi sesuai aturan yang berlaku di TNI.

"Kalau terlibat sanksi sudah pasti, proses hukum sudah ada, dan TNI itu aturannya jelas. Ngapain kita diemin, kalau kita diemin nanti berpengaruh ke yang lain," ujar Heri.

Pihak kepolisian menyatakan, kedua pelaku lainnya diduga anggota TNI masih masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Mereka adalah M, berpangkat Sersan Mayor, dan P berpangkat Kopral Kepala.

Penculikan Thalib Abbas dilatarbelakangi urusan utang piutang yang dilakukan anak Thalib, Kemal Rafli. Lantaran utang yang belum dibayar, pelaku pun mencari Kemal ke rumahnya. Namun, karena tidak menemukan Kemal, pelaku malah menculik Thalib, di rumahnya di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com