Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarif Bantah Mengoper Warga Pinangsia yang Hendak Mengadu

Kompas.com - 27/05/2015, 14:59 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi A bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta, Syarif, membantah bahwa dia mengoper aduan warga bantaran Kali Ancol, Pinangsia, Jakarta Barat, tadi pagi. Syarif mengatakan, dia meminta warga untuk bertemu anggota lain dari Komisi A karena dia belum bisa hadir ke Gedung DPRD dalam waktu singkat.

"Saya ditelepon sama delegasi warga, itu saya baru bangun tidur. Dia minta ketemu saya. Nah, saya kan belum ngapa-ngapain. Biasanya Pak Inggard datang pagi, makanya saya suruh ke dia dulu," ujar Syarif ketika dihubungi, Rabu (27/5/2015).

Syarif mengatakan, ketika itu dia sudah berniat untuk mendatangi langsung tempat tinggal warga Pinangsia yang digusur itu. Sambil bersiap ke lokasi penggusuran, dia menyarankan warga untuk bertemu anggota lain. Syarif pun menyesalkan bahwa warga sempat dioper oleh anggota Dewan lain, apalagi oleh ketua Komisi A sendiri.

"Saya juga sedih, ya enggak tahu kenapa dioper-oper," ujar Syarif.

Syarif akhirnya meninjau langsung ke Jalan Kunir, Pinangsia, Jakarta Barat, yang menjadi lokasi penggusuran. "Saya lihat kondisi di sini luar biasa sekali, kasihan ya. Saya pengin tahu warga ini kan banyak anak-anak, mereka mau ditaruh di mana? Nginep di mana? Sama jompo ini kan butuh penanganan khusus. Sama yang punya penyakit ini nanti gimana. Saya mau lihat juga korban di Polres, katanya kan kena pukul," ujar Syarif.

Sebelumnya, empat warga Pinangsia mendatangi Gedung DPRD DKI hendak mengadukan nasib mereka. Rumah mereka di bantaran Kali Ancol digusur oleh Satpol PP untuk jalan inspeksi. Saat salah seorang di antara mereka menelepon Syarif, dia diminta menghubungi Inggard Joshua. Namun, ponsel Inggard tidak aktif. Mereka juga ditolak oleh Ketua Komisi A DPRD DKI.

Rombongan itu berhasil bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Oleh Basuki, mereka diminta bertemu dengan Sekretaris Daerah DKI Saefullah. Keputusan yang dihasilkan setelah bertemu Saefullah yaitu rumah mereka tetap ditertibkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com