Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Sepekan, Penyebab Kebakaran di Komnas PA Belum Diketahui

Kompas.com - 02/07/2015, 16:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Pasar Rebo, Jakarta Timur, terbakar pada Sabtu (27/6/2015) malam. Hampir sepekan, belum diketahui apa penyebab kebakaran tersebut.

Kebakaran terjadi satu hari sebelum penetapan tersangka kepada Margriet, wanita yang diduga terlibat dalam pembunuhan anak angkatnya sendiri Engeline.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menduga peristiwa kebakaran di kantornya berkaitan dengan kasus Engeline.

"Satu hari sebelum pengumuman tersangka, (kantor) ini terbakar. Ini menimbulkan kecemasan, tidak hanya saya, tetapi staf saya di sini. Ada sebuah teror. Ini terkait Engeline," kata Arist, di kantor Komnas PA, Jakarta Timur, Kamis (2/7/2015).

Menurut Arist, saat organisasinya menangani kasus pembunuhan bocah di Bali itu, muncul berbagai teror yang datang. Teror tersebut ditujukan kepadanya dan juga staf pengaduan Komnas PA. [Baca: Kebakaran Kantor Komnas PA, Polisi Periksa 5 Saksi Hari Ini]

Teror masuk melalui sambungan hotline Komnas PA, yang nomornya memang terpampang di plang pinggir jalan di depan kantor tersebut. Isinya, sebut Arist, bernada ancaman kepada dia untuk tak lagi mengurus kasus Engeline.

"Teror itu masuk melalui telepon. Nomor hotline sini ditelepon lalu pas diangkat kita dimaki-maki. Terus saya juga begitu. Dibilang jangan lagi sok-sok pahlawan menangani kasus Engeline. Mendingan berhenti deh. Memang kasusnya cuma Engeline," ujar Arist.

Arist melanjutkan, tim Puslabfor Mabes Polri yang melakukan penyelidikan belum mengumumkan penyebabnya. Ia berharap Puslabfor nantinya membuka hasil penyelidikan mereka ke masyarakat.

"Harapan saya Puslabfor mengumumkan ke masyarakat. Sementara ini, belum ada laporan apa-apa. Nanti akan kita tunggu apakah akan disampaikan sendiri Puslabfor atau melalui Komnas Anak," ujar Arist.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com