Mereka tampak tengah membersihkan trotoar dan taman di pinggir Jalan Fatmawati, tepatnya di depan ITC Fatmawati.
Dengan berbekal sapu dan karung, mereka membersihkan sampah, daun-daun, dan tanah yang berserakan di trotoar. Mereka juga mencabuti tumbuh-tumbuhan liar di taman.
Dengan dikomandoi oleh seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), mereka bekerja cukup cepat. Dalam waktu beberapa menit, trotoar dan taman sudah terlihat bersih dan rapi.
Ratno (38), warga Cipete Utara, mengaku baru saja direkrut menjadi PHL PPSU. Ia dijadwalkan bekerja pada pukul 08.00-15.00 WIB.
"Ini lebih baik dari kerja serabutan. Sebelumnya saya kerja serabutan, kadang tukang bangunan, kadang pedagang," ujarnya.
Ratno pun mengaku tidak berkeberatan dengan pekerjaan PPSU yang membersihkan lingkungan, seperti mengurus sampah, membersihkan selokan dan saluran air, dan membersihkan taman.
Sebab, ia akan digaji dengan nilai yang cukup besar untuknya, yakni satu kali upah minimum provinsi, yakni Rp 2,7 juta per bulan.
Bagi Adnan Sudori (25), nilai gaji yang dijanjikan untuk menjadi PHL PPSU cukup besar. Lajang lulusan SMA ini menilai pekerjaan PPSU cukup menghasilkan.
Sebab, pekerjaan sebelumnya ia menjadi pelayan restoran tidak sebanding dengan hasilnya. "Bekerja begini juga senang juga, hitung-hitung ikut merawat lingkungan," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merencanakan penempatan 40 hingga 70 PHL ke tiap kelurahan. Mereka dipekerjakan untuk membantu dalam program PPSU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.