Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertugas Membersihkan, Pekerja Harian Lepas Kelurahan Digaji Rp 2,7 Juta

Kompas.com - 07/07/2015, 15:07 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan Fatmawati, Selasa (7/7/2015), tampak padat dengan antrean kendaraannya. Namun, hal itu tidak memengaruhi konsentrasi sekitar 10 orang pekerja harian lepas (PHL) Pelayanan Terpadu Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Cipete Utara yang tengah bekerja pagi itu.

Mereka tampak tengah membersihkan trotoar dan taman di pinggir Jalan Fatmawati, tepatnya di depan ITC Fatmawati.

Dengan berbekal sapu dan karung, mereka membersihkan sampah, daun-daun, dan tanah yang berserakan di trotoar. Mereka juga mencabuti tumbuh-tumbuhan liar di taman.

Dengan dikomandoi oleh seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), mereka bekerja cukup cepat. Dalam waktu beberapa menit, trotoar dan taman sudah terlihat bersih dan rapi.

Ratno (38), warga Cipete Utara, mengaku baru saja direkrut menjadi PHL PPSU. Ia dijadwalkan bekerja pada pukul 08.00-15.00 WIB.

"Ini lebih baik dari kerja serabutan. Sebelumnya saya kerja serabutan, kadang tukang bangunan, kadang pedagang," ujarnya.

Ratno pun mengaku tidak berkeberatan dengan pekerjaan PPSU yang membersihkan lingkungan, seperti mengurus sampah, membersihkan selokan dan saluran air, dan membersihkan taman.

Sebab, ia akan digaji dengan nilai yang cukup besar untuknya, yakni satu kali upah minimum provinsi, yakni Rp 2,7 juta per bulan.

Bagi Adnan Sudori (25), nilai gaji yang dijanjikan untuk menjadi PHL PPSU cukup besar. Lajang lulusan SMA ini menilai pekerjaan PPSU cukup menghasilkan.

Sebab, pekerjaan sebelumnya ia menjadi pelayan restoran tidak sebanding dengan hasilnya. "Bekerja begini juga senang juga, hitung-hitung ikut merawat lingkungan," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merencanakan penempatan 40 hingga 70 PHL ke tiap kelurahan. Mereka dipekerjakan untuk membantu dalam program PPSU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com