Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ancam Hilangkan 80 Persen Penghasilan PNS "Tukang" Bolos

Kompas.com - 22/07/2015, 14:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bakal menerapkan sanksi bagi para pegawai negeri sipil (PNS) yang ketahuan suka membolos dan mempermainkan presensi. Bahkan ia tak segan menghilangkan tunjangan kinerja daerah (TKD) PNS DKI yang tak disiplin tersebut. 

"Di DKI itu kan TKD-nya besar sekali bisa hampir 80 persen dari gaji pokok. Jadi kalau kamu macam-macam, kamu akan kehilangan 80 persen penghasilan kamu," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (22/7/2015). 

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika yang mendampingi Basuki menyebutkan, dari 69.000 jumlah PNS DKI, ada sekitar 1.000 PNS yang masih dilacak.

Hal ini disebabkan karena sistem presensi tidak berfungsi atau offline. Mendengar hal itu, Basuki langsung memotong pembicaraan Agus. Sistem offline ini harus segera diselidiki.

Sebab, besar kemungkinan para pegawai ingin mempermainkan presensi. "Jadi begitu sistemnya offline, kita harus curiga dan suuzan (berpikiran negatif) saja. Pasti mereka mau main-main ini orang, kira-kira gitu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu. 

Kata dia, jika 1.000 PNS ini terbukti alpa atau tidak masuk tanpa keterangan, Basuki menegaskan jumlah itu masih jauh di bawah aturan yang ada.

Berdasarkan peraturan, pegawai alpa tidak boleh lebih dari 10 persen total PNS. Sementara untuk bagian pelayanan, tidak boleh lebih dari 5 persen pegawai alpa.

"Jadi kalau misalnya di satu SKPD (satuan kerja perangkat daerah) ada aturan tidak boleh 5 persen pegawai tidak masuk, ya kamu atur sendiri saja kayak di mal. Kalau di mal kan pegawainya diundi tuh, pegawai yang boleh pulang kampung siapa saja, kira-kira begitu. Tetapi, kalau 1.000 dibanding 69.000 pegawai ya masih jauh di bawah 10 persen," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com