Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Kebersihan Kesiangan, Sampah Berserakan di Taman Ayodya

Kompas.com - 22/07/2015, 16:19 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati kesal ketika sampah-sampah tampak jelas berserakan di Taman Ayodya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/7/2015) siang. Sampah tampak berceceran di pinggir jalan setapak taman hingga di kolam ikan di tengahnya.

Ia pun menanyakan keberadaan pekerja harian lepas (PHL) yang ditugaskan membersihkan taman. Sebab, tidak tampak satupun PHL yang berada di taman tersebut.

"Pada ke mana ini PHL-nya? Kok sampah-sampahnya banyak sekali enggak dibersihkan?" kata dia di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) di Taman Ayodya.

Karena PHL tidak kunjung datang, Ratna pun memunguti beberapa sampah yang berada di sekitarnya dan membuangnya di tempat sampah.

Bahkan, dengan menggunakan tongkat bambu ia juga meraih sampah plastik yang berada di kolam. Namun, karena jumlah sampah terlalu banyak, ia pun menunggu para PHL untuk datang. [Baca: Pompa Air Rusak, Penyebab Banyak Ikan Mati di Taman Ayodya]

Sekitar satu jam setelah Ratna datang ke taman tersebut, tampak belasan PHL berbaju hijau baru datang. Toyib, salah satu PHL langsung mendatangi Ratna. Ia menjelaskan, PHL baru bekerja lagi pada hari ini.

Namun, Toyib mengakui kedatangannya cukup telat karena baru mulai membersihkan taman sekitar pukul 13.30 WIB. "Ya sudah, mana plastiknya, segera dibersihkan saja, Pak," ujar Ratna.

Menurut Toyib, PHL yang berjumlah 23 orang itu bertugas untuk membersihkan Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Lansia. Namun, selama cuti lebaran, mereka tidak bekerja dan hanya bergantian membersihkan taman untuk yang kebagian jatah piket.

Pada hari ini pun mereka baru keluar rumah sehabis zuhur. Selanjutnya, mereka langsung menyeroki sampah dengan plastik dan alat-alat kebersihan lainnya.

Ratna menuturkan, banyaknya sampah berserakan di Taman Ayodya sebetulnya bukan tanggung jawab PHL saja. Pengunjung pun bertanggung jawab atas kebersihan taman tersebut.

Karena itu, Dinas akan memasang peringatan atau imbauan supaya pengunjung membuang sampah di tempat yang sudah disediakan. "Kami akan masang peringatan juga supaya tidak buang sampah sembarangan. Kan sudah ada tempat buang sampahnya, ya jangan buang di kolam dong," ujar Ratna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com